Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham-Saham Siklikal Bisa Dicermati Jelang Pemulihan Semester II

Saham yang sensitif dengan pertumbuhan ekonomi dipastikan perform lebih dulu sebelum pemulihan ekonomi terjadi.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas,  Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham yang terkait dengan pemulihan ekonomi atau saham siklikal dinilai menarik dicermati sebelum pemulihan ekonomi benar-benar terjadi pada semester II/2021 nanti.

Adrian Joezer, Head of Equity Research Mandiri Sekuritas, menjelaskan saham yang sensitif dengan pertumbuhan ekonomi dipastikan perform lebih dulu sebelum pemulihan ekonomi terjadi.

“Saham sektor yang sifatnya siklikal dan sensitif terhadap reopening ekonomi pasti akan rally duluan,” kata Joezer, Selasa (29/6/2021).

Dia menilai ke depannya pergerakan harga saham akan kembali didominasi oleh sentimen fundamental berupa kenaikan pendapatan dan laba. Sementara pertumbuhan kinerja keuangan emiten masih terbatas pada masa pandemi, saham yang menjadi primadona tampaknya masih berasal dari sektor teknologi yang proxy pertumbuhannya luar biasa.

“Jadi nanti ke depan kita akan lihat lagi laba bersih pertumbuhan emiten-emiten itu. Tapi ini mungkin nanti baru bisa kita lihat setelah Covid-19 reda,” ujar Joezer.

Adapun, saham-saham siklikal adalah saham yang pergerakan harganya mengikuti laju pertumbuhan ekonomi seperti saham sektor keuangan, energi, industri, dan komoditas.

Secara year-to-date per 28 Juni 2021, kinerja saham-saham tersebut masih belum memuaskan. Indeks IDX Sector Energy turun 7,99 persen dan IDX Basic Materials turun 5,95 persen.

Sementara itu, indeks IDX Sector Financials mampu tumbuh 3,69 persen dan indeks IDX Sector Industrials tumbuh 1,98 persen.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan tergelincir ke zona merah dengan pelemahan 0,50 persen menjadi 5.949 pada Selasa (29/6/2021). Sejak awal tahun, indeks melemah 0,50 persen.

Mandiri Sekuritas mempertahankan target IHSG pada level 6.850 hingga akhir 2021. Optimisme itu ditopang dari harapan pemulihan ekonomi pada semester kedua tahun ini.

“Kami tetap optimistis di semester II/2021 pemulihan ekonomi akan lebih kuat. Target IHSG kami tetap 6.850 pada akhir tahun ini,” kata Joezer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper