Bisnis.com, MEDAN- Emiten perkebunan asal Sumatra Utara PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) mengincar pendapatan Rp6 triliun pada 2021, dengan kontribusi penjualan ekspor dan domestik seimbang 50:50.
MGRO mencatat hingga Mei 2021 volume ekspor produk turunan kelapa sawit perseroan meningkat pesat, sebesar 1.861 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 (yoy).
Produk turunan sawit tersebut berupa crude palm oil (CPO) dan Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO).
“Total volume ekspor CPO dan RBDPO hingga Mei 2021 adalah 66.916 ton,” kata Sekretaris Perusahaan PT Mahkota Group Tbk Elvi, Kamis (24/6/2021).
Volume ekspor ini mencapai 36,16 persen dari total volume penjualan perseroan hingga Mei 2021. Adapun, MGRO mencatat negara tujuan ekspor CPO dan RBDPO ini adalah Korea Selatan.
Pengiriman menuju negara ini mencapai 82,9 persen dari total eskpor atau sekitar 55.540 ton. Elvi mengatakan, Korea Selatan memang salah satu negara tujuan ekspor utama selain Malaysia.
Baca Juga
Peningkatan volume ekspor ini juga berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan perseroan. Penjualan RBDPO hingga Mei 2021 adalah 85.416 ton, naik 1298 persen dibandingkan periode sama di 2020.
Penjualan CPO tercatat sebesar 70.711 ton hingga Mei 2021. Jumlah ini menurun 28 persen secara yoy karena permintaan CPO menurun, digantikan dengan permintaan RBDPO.
“Penurunan penjualan CPO dikarenakan sebahagian besar hasil produksi CPO dijadikan sbg bahan baku produksi RBDPO,” jelas Elvi.
Adapun, MGRO menargetkan pendapatan MGRO tahun ini sebesar Rp6 triliun dari penjualan lokal dan luar negeri. Diharapkan ekspor CPO dan RBDPO berkontribusi 50 peren dari total volume penjualan.