Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) tidak berimbas pada kinerja saham perkebunan pada Rabu (23/6/2021).
Berdasarkan data dari Bursa Malaysia, harga CPO untuk kontrak teraktif naik 154 poin pada posisi 3.390 ringgit per ton. Sementara itu, harga CPO berjangka kontrak pengiriman teraktif selanjutnya juga menguat 147 poin pada level harga 3.355 ringgit per ton.
Kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah tidak menimbulkan efek positif terhadap emiten perkebunan. Tercatat, mayoritas emiten di sektor tersebut mengalami koreksi hingga penutupan perdagangan sesi I pada pukul 11.30 WIB.
Saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatatkan koreksi terdalam sejauh ini setelah anjlok 3,90 persen ke posisi 740. Menyusul dibelakangnya adalah PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) yang turun 3,51 persen ke 550.
Menyusul DSNG, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) turut melemah sebesar 3 persen ke posisi harga 452 per saham. Pada posisi keempat, PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) menurun 2,82 persen ke 1035.
Kemudian, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bergerak turun 2,17 persen pada level harga 7875. disusul oleh PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) dengan koreksi 1,1 persen dengan harga 1800.
Baca Juga
Sementara itu, PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) terpantau stagnan pada level harga 92. Di sisi lain, saham PT Provident Agro Tbk (PALM) menguat 8,16 persen ke level 530.
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) menyusul di belakang PALM dengan penguatan sebesar 1,37 persen ke harga 4430. Selanjutnya, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) menguat 0,75 persen ke level 670