Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Skema Baru Pembobotan Indeks Bikin Diversifikasi Bisnis-27 Lebih Baik

Diversifikasi pada indeks Bisnis-27 bisa membuat risiko volatilitas indeks lebih terbagi rata dan kinerjanya akan lebih stabil karena tidak bergantung pada pergerakan satu sektor tertentu.
Karyawan mengamati pergerakan saham di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan mengamati pergerakan saham di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA—Perubahan penghitungan pembobotan indeks menggunakan metodologi free float dinilai akan membuat komposisi indeks lebih terdiversifikasi, termasuk indeks Bisnis-27.

Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia akan menerapkan metodologi free float atau capped free float adjusted market capitalization weighting dalam penghitungan setiap indeks yang tercatat di bursa secara bertahap.

Bagi indeks Bisnis-27, penyesuaian memiliki batasan bobot atau cap sebesar 15 persen bagi setiap saham dan akan mulai berlaku 1 Juli 2021. Ini juga akan sejalan dengan jadwal evaluasi minor indeks yang jatuh setiap Juli.  

Chief Investment Officer UOB Asset Management Indonesia Albert Z Budiman menuturkan perubahan metodologi pembobotan indeks ini akan memberikan diversifikasi yang lebih baik bagi indeks hasil kerja sama bursa dan Harian Bisnis Indonesia tersebut.

Dalam artian, jelas Albert, selama ini eksposur terbesar indeks Bisnis-27 adalah sektor keuangan yakni sekitar 50 persen, dengan salah satu saham yang memiliki bobot terbesar adalah saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yakni lebih dari 20 persen.

Sementara itu, jika mengacu pada aturan baru Bursa, maksimal bobot suatu saham dalam indeks Bisnis-27 adalah 15 persen sehingga secara otomatis porsi BBCA akan berkurang dan terdistribusi ulang ke anggota konstituen lainnya.

“Jadi menurut saya dengan pembobotan baru ini Bisnis-27 tidak akan terekspos di satu sektor atau satu saham saja. Jadi diversifikasinya lebih tercapai,” ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.

Menurutnya, dengan adanya diversifikasi tersebut maka risiko volatilitas indeks juga akan lebih terbagi rata dan kinerjanya akan lebih stabil karena tidak bergantung pada pergerakan satu sektor tertentu.

Adapun, sebagai salah satu MI yang memiliki produk reksa dana yang mengacu pada indeks Bisnis 27 yakni UOBAM Indeks Bisnis-27, Albert menyatakan belum mulai melakukan rebalancing portofolio terkait dengan pembobotan baru ini.

“Reksa dana indeks pasti kita baru boleh melakukan rebalancing itu kalau sudah efektif. Kalau kita rebalancing dari sekarang pasti benchmarknya belum berubah. Jadi kita menunggu benchmarknya berubah dulu baru kita rebalancing pada hari yang sama. Juli ya efektifnya,” pungkas Albert.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper