Bisnis.com, JAKARTA – Analis memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan melanjutkan koreksinya pada perdagangan awal pekan ini.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan secara teknikal IHSG membentuk pola bearish harami dengan indikasi pulled back upper bollinger bands dan resistance pivot fibonacci 161,8 persen di kisaran 6.100.
“Indikator Stochastic dan RSI berada pada area overbought dengan potensi dead-cross apabila terjadi pelemahan pada perdagangan selanjutnya, Indikator MACD divergence negatif dengan histogram dengan potensi terkoreksi lanjutan di awal pekan pada support resistance 6.039 - 6.102,” tulis Lanjar dalam riset harian, dikutip Senin (7/6/2021).
Pada akhir pekan lalu, Jumat (4/6/2021), IHSG ditutup melemah 26.35 poin atau 0,43 persen ke level 6.065. Koreksi itu terjadi setelah indeks mendapat rentetan optimisme sejak tengah pekan akibat data ekonomi yang menopang pemulihan ekonomi Indonesia.
Meskipun begitu, IHSG mampu menguat 3,70 persen sepanjang pekan lalu dari penutupan pekan sebelumnya pada level 5.848,616.
Senada dengan IHSG, kapitalisasi pasar bursa selama periode 31 Mei-4 Juni 2021 turut mengalami peningkatan sebesar 3,68 persen menjadi Rp7.177,852 triliun dari Rp6.922,886 triliun pada pekan sebelumnya.
Baca Juga
Dalam riset terpisah, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut pola gerak IHSG terlihat sedang terkonsolidasi dalam rentang yang wajar setelah mengalami kenaikan pada beberapa waktu sebelumnya.
“Sedangkan gelombang tekanan terlihat masih akan berlangsung, namun jelang rilis data perekonomian cadangan devisa pada hari ini disinyalir masih akan berada dalam kondisi stabil tentunya dapat memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG, hari ini IHSG masih berpotensi bergerak terkonsolidasi,” tulis William.
William memperkirakan IHSG akan bergerak konsolidasi pada rentang 5.932 - 6.123 pada Senin (7/6/2021) dengan saham pilihan TLKM, HMSP, BBCA, AALI, ASRI, MYOR, dan TBIG.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.