Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lo Kheng Hong: Investasi Saham Tesla Baru Break Even 10 Abad Lagi

Lo Kheng Hong menilai saham Tesla milik Elon Musk kemungkinan baru mencapai titik impas (break even point) sekitar 10 abad lagi. Kok bisa?
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Lo Kheng Hong, investor kawakan Indonesia buka suara mengenai saham Tesla.

Menurutnya, perusahaan teknologi yang dimiliki taipan Elon Musk tersebut kemungkinan baru mencapai titik impas (break even point) sekitar 10 abad lagi

“Saya gak mungkin membeli saham Tesla PER [price earning ratio] 1.000 kali, gak mungkin seperti itu. PER 1.000 kali artinya kalau laba tidak bertumbuh, investasi kita baru break even [BEP] setelah 10 abad," ujarnya dalam wawancara dengan Lukas Setia Atmaja yang diunggah akun Instagram @lukas_setiaatmaja, Rabu (18/5/2021).

Mengacu dari hal itu, pria yang disebut sebagai Warren Buffet Indonesia tersebut enggan untuk membeli saham teknologi, entah itu Tesla atau perusahaan lainnya.

Menurutnya harga saham saham teknologi terlalu mahal dan tidak masuk akal. Pak Lo, sapaan akrabnya mengaku tak berminat melihat kinerja sebuah perusahaan yang berlebihan di masa yang akan datang. Alih-alih mengikuti tren, dia justru harus melihat laporan keuangan perusahaan terkait. Salah satu bagian yang dianalisis, yaitu terkait laporan laba rugi.

Bukan itu saja, Pak Lo juga mengaggap jika saham teknologi ini hanya cocok untuk manajer investasi atau fund manager bukan investor pada umumnya.

“Saham teknologi itu untuk fund manager karena mereka kelola uang orang lain, bukan uang mereka sendiri. Kalau rugi pun gak apa-apa, mereka tetep untung,” ucap Lo Kheng Hong.

Nama saham Tesla mencuat beberapa bulan lalu, saat Elson Musk membuat pembelian sahamnya menggunakan Bitcoin. Namun, beberapa waktu terakhir saham Tesla mengalami penurunan.

Dilansir dari Yahoo Finance, harga saham Tesla (NASDAQ: TSLA) telah turun signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Minggu lalu, ditutup pada US$590. Itu sekitar 34 persen di bawah level tertinggi sepanjang masa di US$900, yang ditetapkan pada bulan Januari 2021. Selama setahun terakhir, saham Tesla masih naik sekitar 275 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper