Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan mineral, PT Vale Indonesia Tbk., mencatatkan pertumbuhan kinerja pada kuartal I/2021.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham INCO itu membukukan pendapatan sebesar US$206,5 juta pada kuartal I/2021. Perolehan itu naik 18,2 persen dibandingkan dengan perolehan kuartal I/2020 sebesar US$174,65 juta.
Kendati demikian, beban pokok pendapatan perseroan cenderung stabil menjadi sebesar US$154,81 juta pada kuartal I/2021 dibandingkan dengan US$154,17 juta pada kuartal I/2020.
Dari itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk INCO pada kuartal I/2021 sebesar US$33,69 juta. Pencapaian itu naik 16,35 persen dibandingkan dengan laba kuartal I/2020 sebesar US$28,95 juta.
Namun, arus kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi pada tiga bulan pertama 2021 sebesar US$39,11 juta, turun 50,2 persen daripada US$78,69 juta pada kuartal I/2020.
Di sisi lain, total liabilitas INCO pada akhir kuartal I/2021 di posisi US$272,82 juta, lebih rendah daripada posisi akhir 2020 sebesar US$294,27 juta.
Baca Juga
Total liabilitas itu terdiri atas US$123,44 juta liabilitas jangka panjang dan US$149,38 juta liabilitas jangka pendek.
Sementara itu, total aset naik menjadi US$2,32 miliar pada akhir kuartal I/2021 dibandingkan dengan posisi akhir 2020 sebesar US$2,31 miliar.
Adapun, perolehan laba dan pendapatan INCO pada tiga bulan pertama 2021 berada di bawah estimasi analis. Berdasarkan konsensus Bloomberg, laba bersih INCO pada kuartal I/2021 diproyeksi berada di posisi US$37,5 juta, sedangkan pendapatan sebesar US$210 juta.
Di lantai bursa, pada perdagangan Senin (26/4/2021) saham INCO parkir di level Rp4.310 naik 3,86 persen.
Dari 25 analis konsensus Bloomberg yang mengulas INCO, sebanyak 17 analis merekomendasikan beli, 7 analis merekomendasikan hold, dan 1 analis lainnya merekomendasikan jual.
Target harga INCO di level Rp6.308,82 per saham. Level itu mencerminkan potensi kenaikan 46,4 persen daripada posisi INCO saat ini.