Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2021, SGRO Cetak Margin Usaha Tertinggi

Harga CPO memberikan berkah bagi emiten perkebuhan SGRO.
Salah satu perkebunan sawit yang dikelola PT Sampoerna Agro Tbk. /Sampoernaagro.com
Salah satu perkebunan sawit yang dikelola PT Sampoerna Agro Tbk. /Sampoernaagro.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan, PT Sampoerna Agro Tbk., berhasil meningkatkan profitabilitasnya pada kuartal I/2021 seiring dengan penguatan harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO).

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham SGRO itu mencatatkan penjualan sebesar Rp1,33 triliun pada kuartal I/2021, naik 47,28 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 sebesar Rp903,87 miliar.

Sejalan dengan itu, SGRO membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp209,1 miliar, melonjak signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp423 juta.

CEO Sampoerna Agro Budi Halim mengatakan bahwa lonjakan penjualan pada kuartal I/2021 didukung penjualan minyak sawit secara tonase yang meningkat dan harga jual rata-rata perseroan yang mencapai level tertinggi.

SGRO menjual 114.828 ton atau naik 37 persen dari kuartal I/2020, sedangkan harga jual rata-rata pada kuartal I/2021 mencapai Rp9.587 per kilogram, naik 5 persen daripada kuartal I/2020.

Dengan demikian, nilai penjualan minyak sawit pada kuartal I/2021 naik 44 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 menjadi Rp1,1 triliun. Adapun, kontribusi penjualan minyak sawit menyumbang 83 persen dari keseluruhan penjualan SGRO pada kuartal I/2021.

“Lonjakan nilai penjualan pada kuartal I/2021 memungkinkan perseroan untuk membukukan margin usaha yang jauh lebih tinggi. Margin laba kotor dan margin EBITDA dalam periode itu merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Budi dikutip dari keterangan resminya, Minggu (25/4/2021).

SGRO mencatatkan margin laba kotor pada kuartal I/2021 sebesar 35,8 persen dan margin EBITDA sebesar 33,7 persen. Kedua margin itu naik secara signifikan lebih tinggi dari rata-rata 5 tahunnya yang sebesar 23,1 persen dan 24 persen.

Dari sisi produksi, SGRO juga mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) pada kuartal I/2021 mencapai 495.573 ton, atau naik 35 persen dibandingkan kuartal I/2020.

Budi menyebutkan bahwa nilai tersebut merupakan produksi triwulan pertama tertinggi sepanjang sejarah Sampoerna Agro.

Lonjakan terbesar terjadi di regional Sumatera Selatan yang mencatat peningkatan produksi TBS sebesar 54 persen mencapai 320.591 ton, sedangkan regional Kalimantan mencatatkan kenaikan sebesar 10 persen menjadi 174.982 ton.

Pada saat yang sama, jumlah panen pada kebun inti Perseroan berkontribusi sebesar 62 persen dari total produksi TBS pada periode tersebut, naik 30 persen mencapai 309.010 ton.

Dengan pencapaian tersebut, Budi mengungkapkan bahwa prospek optimis yang sebelumnya diprediksi terjadi pada tahun ini ternyata tiba di awal tahun dengan hadirnya lonjakan volume produksi dan di tengah sentimen positif pasar komoditas sawit.

“Alhasil, Sampoerna Agro berhasil membukukan tingkat profitabilitas yang tinggi, mendekati level yang dicatatkan pada era lonjakan komoditas yang terjadi di tahun 2010/2011 lalu,” papar Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper