Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah kembali ditutup menguat pada akhir perdagangan hari Selasa (20/4/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 50 poin atau 0,34 persen ke level Rp14.497 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,164 poin atau 0,18 persen ke level 90,905.
Sementara itu, data yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.508 per dolar AS, menguat 50 poin atau 0,34 persen dari posisi Senin (19/4/2021) Rp14.568 per dolar AS.
FX Senior Dealer Bank Sinarmas Deddy mengatakan, penguatan rupiah dipengaruhi oleh hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan di level 3.50 persen. Keputusan tersebut dinilai mendukung pergerakan rupiah seiring dengan sikap bank sentral yang melihat bahwa pemulihan ekonomi global semakin berangsur membaik.
“Kebijakan dan pernyataan Bank Indonesia menandakan vaksinasi Covid-19 di Indonesia berjalan cukup baik,” jelasnya saat dihubungi pada Selasa (20/4/2021).
Selain itu, penguatan mata uang utama terhadap dolar AS juga memberikan sentimen positif bagi rupiah yang memicu depresiasi dolar AS. Hal ini tercermin dari investor yang kembali memburu aset-aset berisiko (risk on) untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Baca Juga
Sementara itu, untuk perdagangan Rabu (21/4/2021) besok, Deddy memprediksi rupiah masih berpeluang menguat. Menurutnya, tidak banyak sentimen signifikan yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah seiring dengan minimnya rilis data dalam negeri.
Ia menambahkan, investor juga masih menunggu data manufaktur AS yang rencananya akan dirilis Jumat mendatang.
“Nilai tukar rupiah pada perdagangan besok kemungkinan akan berada di rentang Rp14.450 – Rp14.550,” pungkasnya.