Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia tergelincir pada awal perdagangan hari Selasa (20/4/2021), mengekor pelemahan bursa saham Amerika Serikat karena investor menimbang pendapatan perusahaan dan lonjakan kasus virus corona.
Berdasarkan data Bloomberg, Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah masing-masing 1,35 persen dan 1,71 persen, sedangkan indeks Hang Seng terkoreksi 0,42 persen.
Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China terkoreksi 0,3 persen dan 0,42 persen. Di sisi lain, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,41 persen.
Bursa saham Asia mengekor pelemahan Wall Street yang ditutup melemah tertekan sektor teknologi.
Saham Tesla Inc. yang merosot 3,4 persen memberikan kontribusi terbesar terhadap penurunan tersebut menyusul kecelakaan fatal yang diduga disebabkan oleh sistem pengendaraan otonom.
Pelaku pasar akan mencari konfirmasi lebih lanjut dari pemulihan sektor swasta dari pandemi saat musim laporan keuangan berlangsung . United Airlines Holdings Inc. dan International Business Machines Corp. termasuk di antara perusahaan yang merilis laporan keuangan setelah penutupan pasar pada Senin.
Baca Juga
Kepala analis pasar AS di Morningstar Investment Services Dave Sekera mengatakan respons pasar pasar cenderung sedikit berlebihan
“Bursa saham AS secara luas terlihat overvalued sekitar 5 persen. Meski begitu, kami masih melihat valuasi [yang rendah] di beberapa bidang,” ungkap Sekera, seperti dikutip Bloomberg.