Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. mengantisipasi kenaikan trafik jaringan pada Idulfitri 2021 dengan menambah kapasitas hingga 200 persen dibandingkan dengan kapasitas harian.
Direktur Komersial XL Axiata David Arcelus Oses mengatakan momen Ramadan hingga Lebaran selalu menjadi momen spesial bagi perseroan.
Untuk tahun ini, emiten dengan kode saham EXCL memperkirakan trafik jaringan akan naik 10 persen selama sebulan Ramadan dan terus meningkat hingga 20 persen saat memasuki lebaran.
“Untuk itu, XL Axiata telah menyiapkan jaringan yang bisa mengakomodir semua peningkatan trafik tersebut dengan menambah kapasitas hingga 200 persen dibandingkan kapasitas harian,” kata David dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (16/4/2021).
Optimalisasi jaringan dilakukan melihat kemungkinan pergerakan masyarakat. Kebijakan larangan mudik saat lebaran akan menjadi arahan perseroan untuk memperkuat jaringan di area pemukiman tanpa mengurangi kualitas jaringan di lokasi wisata.
Dengan kondisi yang hampir sama seperti tahun lalu, pada 2021 ini EXCL juga akan menawarkan sejumlah promo produk.
“Kemungkinan kenaikan trafik juga akan terjadi pada aplikasi-aplikasi yang menyediakan sarana hiburan dan gaya hidup, terutama streaming musik, film, video, dan gim,” imbuh David.
Melihat ke lebaran sebelumnya, EXCL mencatatkan kenaikan trafik layanan data sebesar 25 persen dibandingkan hari normal pada Idulfitri 2020. Sementara itu, layanan legacy seperti SMS dan percakapan mengalami penurunan sebesar 20 persen dan 10 persen dibandingkan dengan hari normal sebelum masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, EXCL mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp371,59 miliar, turun 47,85 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp712,57 miliar.
Penurunan laba bersih tersebut berbanding terbalik dengan penerimaan perusahaan yang mengalami pertumbuhan. Pendapatan EXCL sepanjang 2020 tercatat sebesar Rp26 triliun, atau naik 3,4 persen dibandingkan 2019 sebesar Rp25,13 triliun.