Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimisme Ekonomi Pulih Dorong IHSG Lanjutkan Penguatan

Penguatan IHSG disebabkan oleh sentimen pasar yang masih optimistis terkait dengan adanya potensi pemulihan ekonomi global.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/5/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan berhasil melanjutkan tren penguatannya pada perdagangan Rabu (7/4/2021) seiring dengan optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 6.036,616, menguat 0,56 persen atau 33,84 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.982,067 hingga 6.040,456.

Total transaksi hari ini mencapai Rp9,02 triliun sehingga posisi kapitalisasi pasar IHSG pada akhir perdagangan mencapai Rp7.156,19 triliun.

Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 251 saham menguat, 225 saham terkoreksi, dan 164 saham tidak bergerak daripada posisi perdagangan sebelumnya.

Kendati demikian, investor asing terpantau mencatatkan transaksi net sell senilai Rp587,86 miliar. Saham BBCA menjadi sasaran aksi jual dengan total net sell Rp234,2 miliar, diikuti BBRI senilai Rp97,1 miliar, dan TLKM senilai Rp54,9 miliar.

Adapun, penguatan IHSG didukung oleh BABP yang naik 30,14 persen, disusul PNBS naik 28,38 persen, ZYRX naik 24,77 persen, MLPL naik 22,9 persen, dan BGTG menguat 16,1 persen.

Sementara itu, jajaran top losers dipimpin oleh saham ABBA turun 6,67 persen, FILM turun 6,36 persen, dan MDIA koreksi 5,63 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan mengatakan bahwa penguatan IHSG disebabkan oleh sentimen pasar yang masih optimistis terkait dengan adanya potensi pemulihan ekonomi global.

Hal tersebut tercermin dari membaiknya proyeksi PMI Services dari beberapa negara perekonomian maju.

“Selain itu, proyeksi IMF terkait dengan positifnya kinerja pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini, sebesar 6 persen juga disikapi positif oleh para pelaku pasar,” ujar Nafan kepada Bisnis, Rabu (7/4/2021).

Di sisi lain, pasar juga menanti hasil pertemuan G20 yang akan membahas mengenai mitigasi dalam penanganan pandemi Covid-19 dan mitigasi dalam menghadapi berbagai gejolak keuangan global, dengan mendukung terwujudnya stabilitas keuangan dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper