Bisnis.com, JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk. mempertahankan dividen payout ratio sebesar 35 persen untuk tahun buku 2020 dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rabu (7/4/2021).
Jumlah tersebut setara Rp402,27 miliar dari total raihan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pada 2020 sebesar Rp1,14 triliun.
Perseroan mempertahankan DPR 35 persen itu meskipun perolehan laba 2020 emiten berkode saham ANTM itu melejit 492,91 persen dibandingkan dengan perolehan 2019.
Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu mengatakan bahwa penetapan dividen untuk tahun buku 2020 sebesar 35 persen dari laba yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, sesuai dengan ekspektasi pihaknya.
“Meski net profit tumbuh signifikan, dengan menjaga level payout ratio yang sama, ANTM dapat menggunakan sisa dana untuk mendorong produktivitas di tahun ini,” ujar Dessy kepada Bisnis, Rabu (7/4/2021).
Pasalnya, ANTM berpotensi melanjutkan tren pertumbuhan kinerjanya pada tahun ini seiring dengan ekspektasi pemulihan ekonomi setelah ditekan pandemi Covid-19.
Baca Juga
Oleh karena itu, Dessy masih mempertahankan rekomendasi beli untuk ANTM dengan target harga di level Rp3.230 per saham.
Secara terpisah, research associate MNC Sekuritas Catherina Vincentia mengatakan bahwa kinerja ANTM masih prospektif.
Apalagi setelah resmi tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC), holding BUMN yang menaungi industri baterai kendaraan listrik mulai dari hulu hingga hilir bersama dengan MIND ID, Pertamina dan PLN.
“Jika ANTM dapat menyediakan 22.770 ton nikel pada fase pertama produksi battery cell kendaraan listrik, pendapatan ANTM akan naik hingga 19 persen hanya dari penjualan nikel saja,” ujar Catherina dikutip dari publikasi risetnya, Rabu (7/4/2021).
Dia merekomendasikan beli untuk ANTM dengan target price Rp2.550 per saham.
Adapun, pada penutupan perdagangan Rabu (7/4/2021) harga saham ANTM naik 1,29 persen ke posisi Rp2.360. Sepanjang tahun berjalan, saham ANTM naik 21,96 persen dan mencatatkan transaksi sebesar Rp117,2 triliun, terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan data konsensus Bloomberg, sebanyak 20 dari 21 analis yang mengulas ANTM merekomendasikan beli, sedangkan hanya 1 analis yang merekomendasikan hold.
Dalam 12 bulan ke depan, target price ANTM berada di posisi Rp3.475,33. Level itu mencerminkan potensi kenaikan 47,3 persen daripada posisi harga ANTM saat ini.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.