Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reli Dolar AS dan US Treasury Kian Benamkan Harga Emas

Harga emas di pasar Spot terpantau turun hingga 0,32 persen ke level US$1.679 per troy ounce. Sedangkan, harga emas Comex juga sempat terkoreksi hingga 0,38 persen ke posisi US$1.679,60 per troy ounce.
Emas Comex./.Bloomberg
Emas Comex./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terus terkoreksi dan menyentuh level dibawah US$1.700 per troy ounce seiring dengan rencana tambahan stimulus yang mendorong penguatan imbal hasil (yield) US Treasury dan dolar AS.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (31/3/2021), harga emas di pasar Spot terpantau turun hingga 0,32 persen ke level US$1.679 per troy ounce. Sedangkan, harga emas Comex juga sempat terkoreksi hingga 0,38 persen ke posisi US$1.679,60 per troy ounce. Level tersebut juga semakin mendekati catatan harga terendah dalam 9 bulan terakhir.

Harga emas tertekan oleh penguatan yield US Treasury seiring dengan sikap pelaku pasar yang mempertimbangkan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Sementara itu, proses vaksinasi di AS juga dipercepat seiring dengan pernyataan Presiden AS, Joe Biden bahwa 90 persen populasi dapat menerima vaksin pada 19 April mendatang.

Dalam pidatonya di Pittsburgh pada Rabu waktu setempat, Biden akan membahas rencana ekspansi belanja negara besar-besaran yang diarahkan untuk mengurangi kesenjangan serta memperkuat infrastruktur Negara Paman Sam.

Di sisi lain, Biden juga akan membahas rencana revisi peraturan perpajakan yang mendapat dukungan dan penolakan dari para politisi dan ekonom. Rencana-rencana tersebut turut menekan harga emas dibawah level US$1.700 per troy ounce setelah sempat bertahan diatas kisaran tersebut selama tiga pekan sebelumnya.

Analis TD Securities Ryan McKay menyebutkan, rencana yang akan dibahas Biden memicu kenaikan tingkat imbal hasil obligasi serta reli dolar AS yang berkelanjutan. Dengan pasar saham yang tetap stabil, tren penguatan US Treasury dan dolar AS diprediksi dapat tetap terjadi tanpa adanya intervensi dari Bank Sentral AS, The Fed.

“Hal ini akan terus membebani harga emas. Kami bahkan melihat dalam beberapa sesi perdagangan saat nilai tukar dolar AS melemah, emas tetap kesulitan menguat yang menjadi indikasi rendahnya minat investor untuk membeli emas saat ini,” jelasnya dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, analis ABN Amro Bank NV Georgette Boele menyebutkan, setelah menembus level dibawah US$1.700, level support harga emas akan berada di kisaran US$1.650 hingga US$1.670 per troy ounce.

“Jika kembali jatuh dibawah level tersebut, maka harga emas dapat terkoreksi hingga US$1.600 per troy ounce,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper