Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Pandemi, Kinerja Emiten Laboratorium Diagnos (DGNS) Membumbung Tinggi

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, dikutip Rabu (31/3/2021) emiten bersandi DGNS tersebut mencatatkan pendapatan sebesar Rp183,17 miliar meningkat 256,79 persen dari pendapatan pada tahun 2019 yang sebesar Rp51,33 miliar.
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) mencatat jumlah pemeriksaan tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction) melonjak tajam terutama sejak pemerintah memberlakukan ketentuan rapid antigen bagi pendatang. /diagnos.co.id
PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) mencatat jumlah pemeriksaan tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction) melonjak tajam terutama sejak pemerintah memberlakukan ketentuan rapid antigen bagi pendatang. /diagnos.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten laboratorium PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) mencatatkan pertumbuhan pendapatan signifikan sepanjang 2020. Laba perseroan pun meningkat berkali-kali lipat.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, dikutip Rabu (31/3/2021) emiten bersandi DGNS tersebut mencatatkan pendapatan sebesar Rp183,17 miliar meningkat 256,79 persen dari pendapatan pada tahun 2019 yang sebesar Rp51,33 miliar.

Seiring peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan juga meningkat signifikan menjadi Rp96,46 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp31,32 miliar. Beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp15,56 miliar dan beban pemasaran pun meningkat menjadi Rp1,97 miliar. Selain itu, kerugian kredit ekspansi juga meningkat menjadi Rp2,18 miliar.

Kendati terjadi peningkatan beban perseroan, pendapatan yang melejit membuat laba tahun berjalan tetap meningkat signifikan naik 468,28 persen menjadi Rp52,68 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar Rp9,27 miliar.

Sementara itu, total penghasilan komprehensif tahun berjalan menjadi Rp52,6 miliar naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,19 miliar. Walhasil, laba per saham dasar dan dilusian atau earning per share meningkat menjadi Rp53 dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp31.

Adapun, total aset perseroan mencapai Rp132,57 miliar meningkat dari tahun 2019 yang sebesar Rp59,22 miliar. Peningkatan ini terutama karena terjadi peningkatan signifikan pada aset lancar DGNS.

Aset lancar DGNS meningkat menjadi Rp105,15 miliar jauh lebih tinggi daripada tahun 2019 yang sebesar Rp11,41 miliar. Kenaikan tersebut terutama dari kenaikan kas dan bank, piutang usaha dari pihak berelasi dan pihak ketiga, serta piutang lain-lain dari pihak berelasi.

Sementara itu, total aset tidak lancar mengalami penurunan menjadi Rp27,42 miliar lebih rendah dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp47,8 miliar. Hal ini terutama akibat hilangnya piutang lain-lain dari pihak berelasi yang nilainya sebesar Rp28,13 miliar.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan juga meningkat menjadi Rp132,57 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp12,76 miliar. Peningkatan terutama terjadi pada liabilitas jangka pendek.

Liabilitas jangka pendek perseroan mencapai Rp30,61 miliar naik dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,11 miliar. Adapun, total liabilitas jangka panjang perseroan turun menjadi Rp2,89 miliar dibandingkan dengan 2019 yang sebesar Rp12,76 miliar.

Untuk arus kas dan setara kas akhir tahun berada pada posisi Rp5,2 miliar, meningkat dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,99 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper