Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah signifikan pada perdagangan hari ini seiring dengan sejumlah sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka melemah 0,87 persen ke level 6.198 pada pukul 09.01 WIB, Rabu (24/3/2021), memperpanjang koreksi selama tiga hari beruntun.
Hingga akhir sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG turun 1,54 persen atau 96,57 poin menjadi 6.156,14. Sepanjang hari ini ini, indeks bergerak di rentang 6.143,38-6.239,55.
Sebanyak 110 saham menguat, 390 saham melemah, dan 125 saham diperdagangkan stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat senilai Rp7.281,44 triliun.
Jelang penutupan, total transaksi saham pada sejumlah Rp10,58 triliun. Investor asing cenderung melakukan aksi jual dengan net sell Rp10,39 miliar.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) kembali diobral oleh investor asing bersama dengan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Astra International Tbk. (ASII).
Baca Juga
Net sell saham BBCA mencapai Rp265,7 miliar, sedangkan BBNI dan ASII masing-masing hanya Rp64,6 miliar dan Rp48,6 miliar. Saham BBCA terpantau turun 1,9 persen menjadi Rp32.200, BBNI turun 2,46 persen menjadi Rp5.950, dan ASII turun 2,24 persen menjadi Rp5.450.
Sementara itu, investor asing masih memburu saham BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan PT Telkom Indonesia (TLKM) dengan net buy masing-masing Rp123,7 miliar dan Rp93,9 miliar. Saham BBRI ditutup sama dengan kemarin di posisi Rp4.670, sedangkan saham TLKM naik 0,3 persen ke level Rp3.370.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan pergerakan IHSG hari ini tertekan oleh respons negatif pelaku pasar atas sejumlah sentimen yang datang dari luar maupun dalam negeri.
Salah satunya, kata Nafan, adalah memanasnya hubungan bilateral antara Amerika Serikat dengan China dan wacana Presiden AS Joe Biden untuk menaikkan tarif pajak untuk membayar stimulus jumbo yang akan dilancarkan pemerintah AS.
“Ini disikapi negatif oleh pelaku pasar,” kata Nafan, Rabu (24/3/2021)
Tak hanya itu, dia menilai market juga semakin prihatin dengan kenaikan kasus COvid-19 secara global dan perkembangan mutasi virus di berbagai negara.
Sementara dari dalam negeri, perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro hingga 5 April mendatang ikut jadi sentimen negatif.
Ditambah adanya pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih akan minus -0,1 persen hingga -1 persen di kuartal I/2021, turut menekan IHSG.