Bisnis.com, JAKARTA – PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS) mencetak laba bersih sebesar Rp52 miliar sepanjang 2020.
Jumlah laba bersih itu naik 468 persen dibandingkan dengan tahun sebelumya yang sebesar Rp9,2 miliar. Naiknya laba bersih perseroan tidak lepas dari pendapatan yang tembus Rp183 miliar, melesat 256 persen dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp51,3 miliar.
Direktur Utama Diagnos Laboratorium Utama Mesha Rizal mengatakan peningkatan kinerja karena perusahaan aktif melakukan pemeriksaan kesehatan dan skrining Covid-19 dalam tes Polymerase Chain Reactions (PCR).
Dari April 2020 sampai dengan 31 Desember 2020, DGNS melaksanakan sebanyak 148.577 PCR. Mesha berharap dapat dengan aktif membantu pemerintah dalam aksi menumpas pandemi covid-19.
“Selain itu, DGNS juga telah membangu dua cabang baru di Denpasar dan Padang. Masing-masing cabang telah menyumbang masing-masing 6,6 persen dan 0,5 persen terhadap total pendapatan tahunan perseroan,” katanya dalam keterangan resmi Selasa (23/3/2021).
Bersamaan dengan pembangunan cabang, perseroan juga membangun klinik di beberapa lokasi. Misalnya Diagnos RS Graha Bakti Medika, Diagnos RS Edelweiss, dan Diagnos BIP Clinic Batam.
Baca Juga
Pada tahun lalu, DGNS juga meluncurkan layanan homecare. Segmen ini memberikan layanan kesehatan langsung ke rumah calon dan pasien perseroan. Sepanjang 2020, segmen homecare menyumbang pendapatan sampai dengan 5,7 persen dari total pendapatan perseroan.
Mesha menambahkan DGNS telah menekan perjanjian pemeriksaan rujukan pada perusahaan-perusahaan layanan kesehatan internasional. Misalnya Mayoclinic yang berlokasi di America, Prenetics yang berlokasi di Hongkong, dan Rumah Sakit Pantai yang berlokasi di Malaysia.