Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ciamik, Antam (ANTM) Andalkan Bisnis Emas dan Nikel

SVP Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk. Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa pada tahun lalu perseroan memfokuskan strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel.
Karyawan menunjukan emas di salah satu Bank di Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan emas di salah satu Bank di Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kontribusi pasar domestik menjadi penopang pertumbuhan kinerja PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) pada 2020. Komoditas yang menjadi andalan utama pemasukan ANTM ialah emas dan nikel.

SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa pada tahun lalu perseroan memfokuskan strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel.

“Hal itu seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan produk di dalam negeri,” ujar Kunto, Senin (15/3/2021).

Strategi itu pun tercermin dari pencapaian penjualan perseroan pada 2020. Perseroan mencetak pendapatan sebesar Rp27,37 triliun tahun lalu, turun 16,3 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp32,7 triliun.

Namun, sekitar 73 persen merupakan kontribusi pasar domestik sebesar Rp19,92 triliun sedangkan sisanya atau sekitar 27 persen penjualan ekspor yang hanya sebesar Rp7,45 triliun.

Adapun, perolehan penjualan domestik tumbuh signifikan 68 persen dibandingkan dengan perolehan domestik 2019 sebesar Rp11,86 triliun.

Lebih perinci, penjualan untuk segmen nikel emiten berkode saham ANTM itu di pasar domestik naik 93 persen menjadi Rp1,8 triliun dan penjualan emas domestik naik 66,8 persen menjadi Rp17,79 triliun.

Kenaikan porsi pasar domestik tersebut lah yang berhasil membantu ANTM mencetak pertumbuhan laba kendati kinerja penjualan melemah.

Pos beban pengapalan dan asuransi, biaya ekspor, dan pajak ekspor bijih tampak turun signifikan sehingga membuat perseroan berhasil menekan beban penjualan dan pemasaran menjadi hanya sebesar Rp533,06 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun.

Dengan demikian, ANTM membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,14 triliun, melejit 495 persen dari posisi laba 2019 yang hanya sebesar Rp193,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper