Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Rebound Didorong Penguatan Saham Perusahaan Keuangan

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup menguat 0,6% dan indeks Nasdaq 100 turun 0,3%. S&P 500 mencatatkan kenaikan dua hari terbaiknya sejak awal Februari, dipimpin oleh perusahaan keuangan dan produsen bahan mentah.
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Rabu (10/3/2021) (Kamis pagi WIB), seiring dengan kembali masuknya investor ke aset berisiko di tengah laporan inflasi dan penurunan imbal hasil obligasi. 

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 ditutup menguat 0,6% dan indeks Nasdaq 100 turun 0,3%. S&P 500 mencatatkan kenaikan dua hari terbaiknya sejak awal Februari, dipimpin oleh perusahaan keuangan dan produsen bahan mentah.

Angka inflasi yang lebih rendah dari perkiraan meredakan kekhawatiran bahwa harga akan melonjak lebih tinggi jika pertumbuhan meningkat seperti yang diperkirakan oleh banyak ekonom sekarang.

Indeks Dow Jones Industrial Average kembali naik dan mencatatkan rekor dengan penutupan ditutup di atas 32.000 untuk pertama kalinya. Saham teknologi yang valuasinya terlihat meregang di era imbal hasil yang lebih tinggi tergelincir setelah rebound pada hari Selasa dari minggu penjualan.

Ancaman harga yang lebih tinggi ketika ekonomi berputar dan pemerintahan Joe Biden menandatangani paket stimulus senilai US$ 1,9 triliun, mendorong rotasi dari pertumbuhan saham yang memimpin sepanjang tahun 2020 dan menjadi perusahaan dengan bisnis yang lebih terkait erat dengan siklus ekonomi.

Adapun, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun menjadi 1,50%, dengan obligasi naik setelah lelang pemerintah. Sementara itu, dolar semakin melemah terhadap mata uang utama lainnya. 

"Tren kenaikan imbal hasil obligasi konsisten dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi," kata Lauren Goodwin, ahli strategi portofolio di New York Life Investments. Kondisi ini, lanjut dia, masih mendukung siklus atas aset defensif dan mendukung ekuitas daripada obligasi, dan dolar AS yang lebih lemah. 

Berikut ini data pergerakan utama di pasar:

Saham
Indeks S&P 500 naik 0,6% pada jam 4 sore. Waktu New York.
Nasdaq 100 turun 0,3%
Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4%.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4%.
Indeks Pasar Berkembang MSCI naik 0,8%.

Mata Uang
Indeks Spot Dolar Bloomberg merosot 0,3%.
Euro sedikit naik 0,2% menjadi US$ 1,1925.
Pound Inggris bertambah 0,3% menjadi US$ 1,3931.
Yuan darat sedikit berubah pada 6,508 per dolar.
Yen Jepang naik 0,1% menjadi 108,40 per dolar.

Obligasi
Hasil pada obligasi 10-tahun turun satu basis poin menjadi 1,52%.
Hasil pada obligasi dua tahun turun satu basis poin menjadi 0,15%.
Imbal hasil 10-tahun Jerman turun satu basis poin menjadi -0,31%.
Imbal hasil 10-tahun Inggris turun satu basis poin menjadi 0,714%.
Imbal hasil 10-tahun Jepang naik kurang dari satu basis poin menjadi 0,128%.

Komoditas
Minyak mentah West Texas Intermediate naik 1,2% menjadi US$64,78 per barel.
Minyak mentah Brent naik 1% menjadi US$68,22 per barel.
Emas berjangka naik 0,4% menjadi US$1.723,50 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper