Bisnis.com, JAKARTA – Emiten anak usaha Pelindo II, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) melanjutkan kerja sama bongkar muat dan penumpukan kendaraan dengan PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Astra Daihatsu menyumbangkan lebih dari 10 persen pendapatan perseroan.
Investor Relations Indonesia Kendaraan Terminal Reza Priyambada menuturkan perseroan terus berupaya memberikan layanan bongkar muat dan penumpukan kendaraan Completely Built Unit (CBU) yang prima di Terminal Penumpukan IPCC.
Penjajakan kerjasama layanan bongkar muat dan penumpukan kendaraan terhadap para produsen kendaraan pun rutin dijalankan oleh emiten bersandi IPCC meskipun di tengah kondisi pandemi Covid-19. Kali ini, IPCC melakukan perpanjangan kontrak dengan salah satu pabrikan ternama di Indonesia, yaitu PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
"Perjanjian Kontrak Kerjasama Layanan Pelabuhan yang ditandatangani kedua belah pihak meliputi penanganan kargo kendaraan CBU milik ADM, baik untuk kegiatan ekspor maupun impor," ujarnya, Rabu (24/2/2021).
ADM merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang diantaranya memproduksi dan melakukan ekspor-impor kendaraan bermotor merek Daihatsu, Toyota, Mazda, suku cadang, dan aksesorisnya.
Perpanjangan kontrak ini untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan Kerja Sama dengan memperhatikan prinsip ketepatan dan kecepatan waktu serta mewujudkan kondisi “Zero Damage, Zero Accident, and One Hundred Compliant“ yang diberikan oleh IPCC yang menjadi bagian dari pelayanan prima.
Baca Juga
Sejumlah pekerjaan yang dilakukan oleh IPCC terhadap kargo milik ADM antara lain, Pekerjaan tahap awal seperti Tally Port in, Receiving, maupun LQ Gate; Pekerjaan tahap akhir meliputi Delivery; kemudian pekerjaan Penumpukan kendaraan dengan berbagai layanannya yang disertai dengan penempatan kargo CBU pada Terminal A; serta pekerjaan cargodoring; dan juga penyediaan layanan washing jika kargo CBU tersebut terkena kotoran atau terkontaminasi.
ADM merupakan salah satu pelanggan yang memberikan kontribusi pendapatan lebih dari 10% kepada IPCC. Berdasarkan Laporan Keuangan kuartal III/2020, kontribusi ADM ke pendapatan IPCC adalah sebesar 16,24 persen dari total pendapatan IPCC sebesar Rp249,23 miliar.
Melalui Terminal IPCC, ADM telah melakukan ekspor kendaraan ke lebih dari 60 negara, termasuk Jepang dimana Daihatsu dan Toyota berasal, dengan berbagai merek antara lain Avanza, Rush, Grand Max, Town Ace, Lite Ace, dan Wigo.
Adanya sinergi ini tentunya tidak hanya bermanfaat bagi ADM selaku pelaku manufaktur kendaraan di Indonesia namun, juga bagi IPCC selaku penyedia lahan penumpukan dan jasa pelayanan kepelabuhan yang telah diberikan mandat dan kepercayaan untuk menangani kargo milik ADM.
Ekspor kendaraan Daihatsu sepanjang 2020 mengalami penurunan 0,88 persen menjadi 15.805 unit dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara impor di sepanjang 2020 mencapai 391 unit, turun 78,28 persen dari tahun sebelumnya.
Pada Januari 2021, pabrikan Daihatsu telah mengekspor 1.485 unit kendaraanya, naik 99,87 persen dibandingkan Januari 2020 yang hanya 743 unit. Sementara impor Januari 2021 turun 70 persen menjadi 6 unit dari 20 unit di Januari 2020.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) merupakan entitas asosiasi dengan kepemilikan oleh Perusahaan Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Tsusho Corporation yang berperan sebagai agen pemegang merek Daihatsu di Indonesia sekaligus basis produksi utama untuk grup otomotif Daihatsu dan Toyota di luar Jepang.
ADM juga merupakan perusahaan joint venture antara Daihatsu Motor Company dengan Astra International yang ada sejak tahun 1978. Pada tahun 1992, ADM didirikan melalui penggabungan 3 perusahaan yaitu PT Daihatsu Indonesia, PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia dan PT National Astra Motor.
ADM memiliki peran sebagai pusat produksi kendaraan bermerek Daihatsu dan Toyota untuk pasar domestik maupun ekspor, mengelola salah satu fasilitas produksi terbesar dan terdepan dalam sektor industri kendaraan roda empat di Indonesia.
Fasilitasi produksi ADM antara lain, Sunter Assembly Plant, Sunter Press Plant, Karawang Casting Plant, Karawang Engine Plant, Karawang Assembly Plant, Cibitung Parts Center (Sentra Suku Cadang Cibitung), Research & Development (R&D) Center berupa design studio, test course, engineering center, yang secara keseluruhan memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 530.000 unit per tahun.