Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Terus Menanjak, Bisa Tembus 4.000 Ringgit?

Kenaikan harga CPO mengikuti tren positif reli harga komoditas lain seperti minyak bumi.
Seorang pekerja mengumpulkan buah kelapa sawit di dalam sebuah pabrik minyak sawit di Sepang, di luar Kuala Lumpur, Malaysia. / REUTERS - Samsul Said
Seorang pekerja mengumpulkan buah kelapa sawit di dalam sebuah pabrik minyak sawit di Sepang, di luar Kuala Lumpur, Malaysia. / REUTERS - Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) mencatatkan kenaikan tertingginya dalam delapan bulan seiring dengan terbatasnya pasokan dan prospek perbaikan hasil ekspor.

Berdasarkan data dari Bursa Malaysia pada Selasa (16/2/2021), harga CPO harga CPO untuk kontrak Mei 2021 juga terpantau naik 57 poin ke 3.524 ringgit per ton. Sebelumnya, harga CPO kontrak ini sempat melesat hingga level 3.581 ringgit per ton.

Terkait hal dengan hal tersebut, Analis Capital Futures Wahyu Laksono menuturkan, kenaikan harga CPO mengikuti tren positif reli harga komoditas lainnya yang juga sedang terjadi. Ia menjelaskan, penguatan harga minyak mentah yang saat ini menembus level US$60 per barel turut berimbas positif terhadap CPO.

“Penguatan di sektor energi, seperti pada harga minyak dan gas alam memang akan ikut mendukung kenaikan harga CPO,” katanya saat dihubungi pada Selasa (16/2/2021).

Wahyu mengatakan, salah satu faktor kenaikan harga CPO saat ini adalah ancaman penurunan panen akibat fenomena perubahan iklim La Nina yang melanda negara-negara produsen CPO seperti malaysia dan Indonesia.

Lebih lanjut, ia memaparkan, siklus cuaca La Nina memicu curah hujan tinggi hingga 40 persen di atas curah hujan normal. Berkaca pada kejadian sebelumnya, La Nina selalu diiringi dengan bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor.

Ia mengatakan, hambatan tersebut akan membuat aktivitas panen menjadi terganggu dan merusak stok sawit yang ada. Selain itu, frekuensi hujan yang akan lebih tinggi berpotensi menghambat pengiriman minyak kelapa sawit dan menyebabkan kenaikan harga CPO.

Selain itu, reli harga CPO juga didukung oleh lonjakan harga yang dialami oleh komoditas substitusi, yakni kacang kedelai. Ia menuturkan,  harga kacang kedelai juga tengah menguat seiring keterlambatan panen di wilayah produsen serta persediaan yang mulai menipis.

Kedepannya, Wahyu memperkirakan harga CPO masih akan melanjutkan tren penguatan. Dalam jangka pendek, peluang harga CPO untuk menembus level 3.600 dinilai sangat terbuka.

“Bahkan, untuk menembus harga 4.000 bukan mustahil lagi pada kuartal I/2021. Peluang menguji level ini setidaknya makin terbuka pada kuartal II/2021 mendatang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper