Bisnis.com,JAKARTA – Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mencatat rekor tertinggi dalam delapan bulan terakhir seiring dengan kelangkaan pasokan dan di sisi lain permintaan meningkat.
Dilansir dari Bloomberg, kontrak CPO paling aktif naik 4,6 persen menjadi 3.720 ringgit pada penutupan perdagangan Kamis (11/2/2021). Adapun bulan ini harga CPO naik 6,6 persen setelah sempat melorot 3,1 persen sepanjang Januari 2021.
Kenaikan harga CPO dipicu oleh ekspektasi kekurangan pasokan di tengah peningkatan konsumsi minyak goreng dunia. Sebagaimana diketahui, kelapa sawit bisa digunakan untuk beragam keperluan, dari coklat hingga sabun sehingga permintaan komoditas ini makin kencang dalam tujuh sesi terakhir.
Trader di Sprint Exim Pte Singapura Rajesh Modi mengatakan berharap China akan memborong banyak CPO setelah liburan usai sehingga bisa menyerap pasoan tersisa.
“Dengan stok minyak sawit yang masih rendah, pasar akan didorong oleh pembeli sampai produksi meningkat, dan kemungkinan itu tidak akan terjadi sebelum paruh kedua bulan Maret," ujar Modi seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (16/2/2021).
Untuk diketahui, pengiriman CPO dari Asia Tenggara melonjak 27,3 persen menjadi 542.709 ton selama 1-15 Februari 2021, menurut surveyor kargo AmSpec Agri.
Di lain pihak, Dewan Minyak Sawit Malaysia mengatakan pembatasan pergerakan dan tenaga kerja asing menghambat produksi minyak sawit. Malaysia adalah produsen terbesar kedua Malaysia. Produksi CPO merosot lebih dari yang diharapkan pada Januari ke level terendah sejak Februari 2016.