Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat kehati-hatian investor yang masih tinggi dinilai menjadi faktor utama turunnya jumlah penawaran yang masuk dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (16/2/2021).
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, penurunan jumlah penawaran pada lelang kali ini menunjukkan kewaspadaan investor yang masih cukup tinggi. Hal ini terjadi seiring prospek pemulihan ekonomi di Indonesia yang kemungkinan belum akan terjadi pada paruh pertama tahun 2021.
Ramdhan memaparkan, jumlah kasus positif virus corona serta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro menimbulkan kekhawatiran dari investor asing terhadap kondisi pasar domestik. Hal tersebut juga semakin ditekan oleh kondisi pasar obligasi Indonesia yang sempat mengalami pelemahan pada awal minggu ini.
“Investor juga masih memantau efektivitas vaksin virus corona. Hal ini membuat mereka cenderung lebih hati-hati untuk masuk ke lelang SUN,” jelasnya saat dihubungi pada Selasa (16/2/2021).
Ramdhan melanjutkan, peran investor domestik masih cukup dominan pada lelang kali ini. Investor dalam negeri utamanya berasal dari sektor perbankan yang masih memiliki tingkat likuiditas tinggi dan mencari instrumen investasi optimal.
Ia menambahkan, tingkat likuiditas pasar di Indonesia yang masih tinggi juga menjadi salah satu faktor utama yang dapat menahan laju pelemahan minat investor pada lelang SUN.
“Keterlibatan sektor perbankan terlihat dari banyaknya jumlah penawaran SUN tenor pendek dan menengah seperti FR0086 dan FR0087,” ujarnya.
Pada lelang hari ini, penawaran yang masuk senilai Rp60,84 triliun untuk tujuh seri yakni SPN032105019 (new issuance), SPN12220203 (reopening), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0088 (new issuance), FR0083 (reopening), dan FR0089 (new issuance).
Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan hasil penawaran pada lelang SUN 2 Februari lalu. Kala itu, pemerintah mampu menghimpun penawaran sebesar Rp83,79 triliun.
Hasil lelang menunjukkan penawaran terbanyak masuk untuk seri FR0086 yakni Rp15,93 triliun. Dari penawaran yang masuk untuk seri yang jatuh tempo 15 April 2026 ini, yield atau imbal hasil rerata tertimbang yang dimenangkan 5,28 persen dengan jumlah nominal dimenangkan Rp10,80 triliun.
Seri selanjutnya yang paling diincar oleh investor yakni FR0087 yang jatuh tempo 15 Februari 2031 dengan total penawaran masuk Rp15,06 triliun. yield rerata tertimbang yang dimenangkan 6,23 persen dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp5,20 triliun.
Adapun, total nominal yang dimenangkan dari kelima seri SUN yang ditawarkan senilai Rp30 triliun.