Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas kembali bergejolak seiring dengan tren kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
Berdasarkan data bloomberg, harga emas spot terpanta turun 0,21 persen ke level US$1.820,36 pada Selasa (16/2/2021). Emas berjangka Comex kontrak April 2021 juga melemah 0,13 persen ke level US$1.820,90 per troy ounce. Sementara itu, indeks dolar melemah 0,19 persen ke level 90,311.
Pada pukul 06.02 WIB, harga emas spot naik tipis 0,10 persen ke level US$1.826,04 per troy ounce. Harga emas Comex masih terpantau turun 0,20 persen ke level US$1.823,20 per troy ounce.
Monex Investindo Futures dalam laporannya melansir harga emas berpotensi terus melemah dan menguji level support US$1.810 per troy ounce. Lewat dari level tersebut, harga emas berpotensi terus melorot.
Harga emas tertekan karena para pelaku pasar mulai melirik aset-aset berisiko seiring dengan optimisme akan vaksinasi Covid-19.
"Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$1.824 berpeluang dibeli berpotensi menguji resisten di US$1.826," tulis laporan Monex yang dikutip Bisnis, Selasa (16/2/2021).
Analis Standard Chartered Suki Cooper sebelumnya mengatakan prospek emas sebetulnya tidak buruk faktor stimulus akan menjadi kunci penguatan harga.Dia menambahkan, fokus pelaku pasar akan tetap tertuju pada stimulus fiskal AS, ekspektasi inflasi, dan progres vaksinasi.
"Latar belakang makro tetap mendukung, dengan harga emas kemungkinan akan melanjutkan tren naiknya dalam beberapa pekan mendatang,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Di lain pihak, Morgan Stanley memperkirakan harga emas akan turun di bawah US$1.800 per troy ounce pada akhir tahun ini. Emas diproyeksi bergerak di rentang support US$1.800 per troy ounce dan US$1.850 per troy ounce.
Chief Cross Asset Strategist Morgan Stanley Andrew Sheets mengatakan dalam laporan terbaru bahwa meskipun infasi diperkirakan akan naik, hal itu tidak akan cukup mendongkrak harga emas.
"Ekonom Morgan Stanley memperkirakan inflasi AS akan naik sedikit di atas 2% selama dua tahun ke depan. Jadi ini bukan jenis skenario pelarian untuk inflasi yang tampaknya paling cocok untuk emas," katanya seperti dilansir Kitco.
Dia menambahkan, inflasi yang lemah ditambah dengan prospek ekonomi yang lebih baik akan membebani harga emas. Ekspektasi terhadap pemulihan ekonomi sudah terlihat dari imbal hasil obligasi AS yang saat ini sudah mencapai 1,2 persen, level tertinggi hampir setahun terakhir.
Emas Spot naik 0,12 persen ke level US$1.820,99 per troy ounce. Emas Comex melemah 0,24 persen. Indeks dolar di sisi lain melemah 0,03 persen ke level 90,325.
Harga emas spot naik 0,26 persen ke level US$1.823,5 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain melemah 0,06 persen ke posisi 90,294.
Harga emas spot naik 0,38 persen ke level US$1.825,85 per troy ounce. Harga emas Comex naik 0,18 persen ke level US$1.826,5 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain melemah 0,10 persen ke level 90,260.
Harga emas spot naik 0,15 persen ke level US$1.821,52 per troy ounce. Emas Comex turun 0,14 persen ke posisi US$1.820,7 per troy ounce. Indeks dolar melemah 0,17 persen ke level 90,319.