Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sudah Jenuh Beli, Rekomendasi Saham AALI Hingga PTPP

Indikator stochastic menjenuh pada area overbought meskipun indikator MACD bergerak masih cukup positif, sehingga IHSG berpotensi bergerak kembali tertekan
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Aksi ambil untung atau profit taking masih membayangi pergerakan IHSG hari ini karena indikator teknikal menunjukkan jenuh beli.

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memaparkan secara teknikal IHSG bergerak false break resistance rata-rata 20 hari dikisaran 6.225.

Candlestick membentuk pola bearish engulfing dengan potensi percobaan menutup gap dan support rata-rata 5 dan 50 hari dikisaran 6.145–6.084.

“Indikator stochastic menjenuh pada area overbought meskipun indikator MACD bergerak masih cukup positif. Sehingga IHSG berpotensi bergerak kembali tertekan,” tulis Lanjar dalam riset harian, Rabu (10/2/2021).

Reliance pun merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati hari ini a.l. AALI, BMRI, CPIN, ICBP, LSIP, WSKT, dan PTPP.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG parkir di posisi 6.181,672 melemah 0,44 persen atau 27,194 poin pada Selasa (9/2/2021). Sepanjang perdagangan IHSG bergerak di kisaran 6.157,135 hingga 6.286,292.

Dari keseluruhan konstituen, sebanyak 157 saham berhasil menguat, 315 saham terkoreksi, sedangkan 244 saham lainnya terpantau stagnan.

Investor asing masih mencatatkan transaksi jual bersih atau net sell mencapai Rp441,07 miliar. Namun sejak awal tahun, investor asing masih mencatatkan net buy Rp14,29 triliun.

Disclaimer : Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper