Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia telah mengantongi 30 calon emiten dalam daftar tunggu (pipeline) perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan sejak awal tahun terdapat 3 perusahaan tercatat baru yang menggalang dana senilai total Rp1,2 triliun dari lantai bursa, yaitu PT FAP Agri Tbk., PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk., dan PT DCI Indonesia Tbk.
“Hingga saat ini, terdapat 30 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI dengan detail per rincian sektor berdasarkan IDX Industrial Classification (IDX-IC),” kata Nyoman, pekan lalu.
Adapun, calon emiten terpantau banyak berasal dari sektor konsumer siklikal sebanyak 7 perusahaan.
Selanjutnya dari sektor konsumer nonsiklikal dan teknologi masing-masing sebanyak 3 perusahaan.
Dari sektor bahan dasar, industrial, serta properti dan real estate masing-masing 2 perusahaan.
Baca Juga
Lalu, masing-masing satu perusahaan berasal dari sektor energi, keuangan, infrastruktur, serta transportasi dan logistik.
Sedangkan sisanya sebanyak 7 perusahaan masih dalam proses pengelompokan sektoral berdasarkan aturan IDX Industrial Classification.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, setidaknya bakal ada 4 perusahaan yang akan go public dalam periode dua pekan ke depan dengan nilai yang dihimpun mencapai Rp1,5 triliun.
PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk. yang mendapatkan kode saham BANK akan mencatatkan sahamnya di BEI pada 1 Februari 2021
BANK melepas 5 miliar saham dengan harga penawaran Rp103 sehingga total nilai yang dihimpun sebesar-besarnya Rp515 miliar.
Pada hari yang sama PT Damai Sejahtera Abadi Tbk. (UFOE) akan mencatatkan sahamnya sebanyak 457,50 juta saham. Dengan harga penawaran Rp101, UFOE bakal mengantongi dana hingga Rp46,20 miliar.
Selanjutnya PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) akan menawarkan 1,94 miliar saham dengan harga Rp180. Perseroan berpotensi mendapatkan dana segar hingga Rp349,41 miliar dan akan tercatat di BEI pada 2 Februari 2021.
PT Indointernet Tbk. yang belum mendapatkan kode saham juga akan menyusul go public pada 8 Februari 2021.
Indointernet akan menawarkan 80,81 juta saham dengan harga penawaran Rp7.375. Dengan demikian, perseroan mengincar fund raised senilai hingga Rp595,97 miliar.