Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aje Gile! Saham Bank Jago (ARTO) Naik 75 Persen Sejak Dicaplok Gojek

Masuknya Gojek sebagai salah satu pemegang saham Bank Jago (ARTO) dinilai menjadi sentimen bagi pergerakan saham berkode ARTO.
Direktur Utama Bank Jago, Kharim Indra Gupta Siregar./Bisnis-Rivki Maulana
Direktur Utama Bank Jago, Kharim Indra Gupta Siregar./Bisnis-Rivki Maulana

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Jago Tbk. kembali menguat tajam pada perdagangan hari kemarin, Senin (25/1/2021). Saham berkode ARTO sudah naik 75 persen sejak Grup Gojek mengambil alih sebagian saham bank tersebut.

Hingga penutupan perdagangan kemarin, saham ARTO naik 6,64 persen ke level 6.825. Dengan kenaikan harga saham ini, kapitalisasi market Bank Jago pun melesat ke Rp74,09 triliun.

Sejak awal tahun, saham ARTO sudah menguat 61 persen. Saham Bank Jago makin moncer setelah Gojek lewat anak usaha PT Dompet Karya Anak Bangsa mengakuisisi 1,95 miliar saham Bank Jago senilai Rp2,25 triliun pada 18 Desember 2020 lalu.

Harga penutupan pada 18 Desember 2020 sebesar 3.900. Walhasil, hingga kemarin, saham Bank Jago sudah melesat 75 persen dalam waktu sebulan.

Pengamat pasar modal menilai sentimen dari Grup Gojek masih memberi angin segar bagi investor Bank Jago. Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan saat ini belum ada aksi korporasi khusus dari perseroan. Investor saat ini masih menyimpan persepsi cukup baik lantaran aksi korporasi dari Grup Gojek sebelumnya.

"Saat ini belum ada hal yang baru. Investor masih terdorong sentimen sebelumnya," sebutnya kepada Bisnis, Senin (25/1/2021).

Grup Gojek meyakini investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya.

Meski demikian, Reza menyampaikan saham Bank Jago tersebut sudah over valued, khususnya dengan price to book valued yang melambung ke 6,77 kali. Dia menyarankan investor jangka panjang untuk hati-hati berinvestasi pada emiten ini.

"Kalau mau rekomendasi, ya harus lihat tipe investornya. Yang jelas rencana pengembangan dari Bank Jago masih belum terlihat dari laporan kinerja kuartal ketiga 2020," sebutnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Jago Kharim Gupta Siregar mengatakan perseroan hadir dengan model bisnis baru yang menawarkan solusi finansial berbasis teknologi. Kebutuhan layanan keuangan yang serba digital disebut meningkat, seiring dengan kondisi pandemi yang membatasi aktivitas masyarakat.

"Kami membangun life financial apps. Kuncinya adalah kami hadir embedded di dalam ekosistem[digital] dan semua layanan terintegrasi," ujar Kharim dalam sesi ramah tamah dengan media massa di Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper