Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Infrastruktur Diproyeksi Dominasi Penerbitan Surat Utang

Emisi surat utang BUMN akan meningkat sejalan dengan naiknya anggaran infrastruktur pada 2021.
Foto udara Jalan Tol Trans Jawa ruas Semarang-Batang, Jawa Tengah, Kamis (27/8/2020). Bisnis/Rachman
Foto udara Jalan Tol Trans Jawa ruas Semarang-Batang, Jawa Tengah, Kamis (27/8/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Penerbitan surat utang oleh BUMN diproyeksi semakin marak pada 2021, terutama dari perusahaan sektor infrastruktur.

Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Niken Indriarsih memproyeksi emisi surat utang BUMN pada tahun ini akan semakin ramai setelah pada 2020 total outstanding di bawah ekspektasi.

“[Emisi oleh BUMN] akan meningkat sejalan dengan naiknya anggaran infrastruktur pada 2021 dibandingkan dengan tahun lalu yang turun anggarannya akibat refocusing anggaran pemerintah untuk penanganan pandemi,” ujar Niken kepada Bisnis, Rabu (20/1/2021).

Oleh karena itu, sektor infrastruktur akan menjadi pendorong utama nilai emisi surat utang BUMN tumbuh lebih baik.

Adapun, hingga 18 Januari 2021, Pefindo telah mengantongi mandat penerbitan surat utang sebesar Rp32,2 triliun.

Sebanyak Rp18,01 triliun atau sekitar 55,9 persen dari total keseluruhan mandat merupakan rencana emisi oleh BUMN, sedangkan sisanya Rp14,19 triliun atau sekitar 44 persen berasal dari perusahaan non-BUMN.

Sepanjang 2021, Pefindo memproyeksi total emisi surat utang korporasi mencapai Rp140,77 triliun. Angka proyeksi itu lebih baik daripada realisasi outstanding surat utang korporasi 2020 yang hanya mencapai Rp96,6 triliun.

Di sisi lain, Pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan bahwa pendanaan alternatif dari pihak eksternal, termasuk melalui penerbitan surat utang, akan menjadi opsi pendanaan utama bagi perusahaan BUMN pada tahun ini.

Hal itu dikarenakan sebagian besar kinerja BUMN pada 2020 terpengaruh dampak pandemi Covid-19 sehingga pendanaan dari kantong internal diyakini tidak akan memadai emiten untuk ekspansi agar dapat mencatatkan pertumbuhan pada tahun ini.

“Mengeluarkan opsi obligasi jadi pilihan karena pembiayaan ini bersifat jangka panjang,” ujar Toto kepada Bisnis, Rabu (20/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper