Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direksi Emiten Bank Daerah Jagoan Kaesang (BJTM) Lego 5.000 Saham

Salah seorang direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur alias Bank Jatim (BJTM) melepas sebagian kepemilikan saham perseroan di tengah tren kenaikan harga hingga 16 persen dalam sepekan.
Bank Jatim/bankjatim.co.id
Bank Jatim/bankjatim.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Salah seorang direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur alias Bank Jatim (BJTM) melepas sebagian kepemilikan sahamnya di perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia Selasa (19/1/2021), Erdianto Sigit Cahyono melaporkan perubahan kepemilikan saham BJTM.

Erdianto merupakan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jatim. Transaksi penjualan dilakukan pada 15 Januari 2020.

Dia melepas 5.000 saham BJTM di harga Rp970. Dengan demikian, porsi kepemilikannya menciut dari 55.000 lembar saham menjadi 50.000 lembar atau setara dengan 0,0003330 persen.

“[Tujuan dari transaksi] investasi. [Status kepemilikan saham] langsung,” ujarnya seperti dikutip dalam surat kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham BJTM tengah berada dalam tren positif dalam sepekan terakhir. Pergerakan harga naik 16,67 persen ke posisi Rp840 sepanjang periode tersebut.

Penguatan harga saham BJTM terjadi setelah rekomendasi yang dipublikasikan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, lewat akun Twitter. Pertimbangan utama pendiri lembaga edukasi investasi saham rakyat itu yakni valuasi price to earning ratio (PER) di kisaran 7,5 kali serta return on equity di kisaran 13 persen.

Berdasarkan paparan publik pada pertengahan Desember 2020, BJTM mengklaim pendapatan bunga bersih mereka hingga pengujung November 2020 telah mencapai Rp3,77 triliun. Realisasi itu tumbuh 2,38 persen secara year-on-year (yoy) dari posisi Rp3,68 triliun.

Dari segi laba bersih, capaian perusahaan juga membaik. Secara total, perseroan meraup laba bersih Rp1,33 triliun sepanjang 11 bulan pertama 2020, naik 1,07 persen dari posisi Rp1,32 triliun secara yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper