Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melemah pada perdagangan awal pekan hari ini, Senin (18/1/2021), bersama dengan bursa berjangka AS karena investor menantikan data mengenai pemulihan ekonomi China.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang terpantau melemah masing-masing 0,32 persen dan 0,69 persen. Sementara itu, indeks Kospi melemah 0,96 persen pada awal perdagangan.
Di China, indeks Shanghai Composite menguat tipis 0,01 persen, sedangkan indeks CSI 300 melemah 0,23 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng menguat 0,27 persen.
Kontrak berjangka S&P 500 AS melemah 0,3 persen pada pukul 07.11 WIB. Adapun indeks S&P ditutup melemah 0,7 persen pada perdagangan Jumat (15/1).
Sebagian bursa saham di Asi amelemah turun setelah Wall Street melemah pekan lalu dan dukungan terhadap obligasi Treasury mendorong imbal hasil pada tenor 1 -tahun turun menjadi sekitar 1,08 persen.
Pasar saham global tergelincir pekan lalu setelah optimisme tentang paket bantuan AS senilai US$1,9 mulai goyah. Di sisi lain, investor juga menantikan data pertumbuhan ekonomi China kuartal IV/2020 yang diperkirakan berekspansi.
“Pasar perlu istirahat atau bahkan mundur untuk menjustifikasi ekspektasi reflasi,” kata direktur pelaksana strategi makro global Medley Global Advisors Ben Emons, seperti dikutip Bloomberg.