Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada perdagangan Selasa (12/1/2021) sesi I meskipun terlempar dari zona 6.400.
Awal perdagangan pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,42 persen menjadi 6.409,6. Terpantau 118 saham menguat, 15 saham koreksi, dan 74 saham stagnan.
Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG naik 0,21 persen atau 13,1 poin menjadi 6.396,04. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 6.353,31-6.435,96.
Total transaksi mencapai Rp15,37 triliun dan kapitalisasi pasar Rp7.490,25 triliun. Investor asing cenderung masuk dengan net buy Rp445,34 miliar.
Investor asing cenderung melakukan aksi beli terhadap sejumlah emiten perbankan jumbo. Saham bank diborong asing yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Masing-masing mencatatkan net buy Rp372 miliar, Rp76,7 miliar, dan Rp37,2 miliar.
Sementara itu, saham perbankan juga memenuhi daftar top gainers. Saham PT BPD Bank Banten Tbk. (BEKS) naik 23,4 persen, saham PT Bank BRISyariah naik 20,39 persen, dan saham PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) naik 15,57 persen.
Baca Juga
Sebelumnya, berdasarkan data Bloomberg IHSG ditutup menguat 2 persen ke level 6.382,94 pada perdagangan kemarin, Senin (11/1/2021). Ini menjadi level tertinggi sejak Juli 2019.
Pengamat Pasar Modal MNC Asset Manajemen Edwin Sebayang menyampaikan kekhawatiran mulai mahalnya valuasi DJIA dan aksi menunggu paket stimulus baru mengirimkan indeks tersebut turun sebesar -0,29 persen.
Jika dikombinasikan dengan jatuhnya harga beberapa komoditas seperti minyak -1,1 persen, nikel -1,84 persen, timah -1,53 persen, dan CPO -0,6 persen berpotensi menjadi sentimen negatif bagi IHSG perdagangan Selasa ini.
Lebih lanjut, ada fenomena menarik kembali, eetelah sebelumnya terjadi di hari Jumat minggu lalu, dimana Senin IHSG menguat cukup tajam 2 persen, diharapkan sebenarnya EIDO juga menguat semalam. Akan tetapi kenyataannya EIDO justru turun -0,63 persen.
"Hari ini IHSG diprediksi bergerak di rentang 6,340 - 6,434, sedangkan rupiah di kisaran Rp14,960 - Rp14,190 per dolar AS," papar Edwin, Selasa (12/1/2021).
Head of Research Equity Technical Analyst Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal, indeks sudah mulai jenuh beli berdasarkan indikator stochastic. Namun indikator Moving average convergence divergence (MACD) menunjukkan crossover positif dengan histogram yang menguat.
“Secara teknikal IHSG berpotensi menguat terbatas uji resistance target 6400 dengan support resistance 6.340-6.420,” ujarnya dalam laporan riset harian, Selasa (12/1/2021)