Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok Vaksinasi Covid-19, IRRA Yakin Bisa Jual 200 Juta Jarum Suntik ke Pemerintah

Direktur Itama Ranoraya Pratoto S Raharjo menuturkan penyuntikan vaksinasi Covid-19 akan mulai dilakukan pada Rabu (13/1/2021). Penyuntikan ini menjadi titik awal meningkatnya kinerja IRRA.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) menargetkan penjualan jarum suntik untuk vaksinasi Covid-19 ke pemerintah hingga 200 juta syringe. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perseroan hingga dua kali lipat.

Direktur Itama Ranoraya Pratoto S Raharjo menuturkan penyuntikan vaksinasi Covid-19 akan mulai dilakukan pada Rabu (13/1/2021). Penyuntikan ini menjadi titik awal meningkatnya kinerja IRRA.

"Kami tahu mulai besok penyuntikan vaksin dilakukan, tahun ini sekitar 400 juta dosis vaksin akan disuntikkan, dari situ, sementara tahun lalu [2019] baru 111 juta jarum suntik yang dipesan kepada kami. Tahun ini pasti order lebih banyak untuk jarum suntik, kami targetkan dari kebutuhan sampai 300 juta syringe kami bisa dapat 200 juta," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (12/1/2021).

Dia menyebutkan target penjualan jarum suntik ke pemerintah ini dengan memanfaatkan e-katalog yang disediakan pemerintah dalam proyek-proyek pengadaan. Dengan demikian, keyakinannya dapat memenuhi kebutuhan partai besar yang diinginkan pemerintah.

Jarum suntik pabrikannya pun sudah tersertifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) dengan kandungan dalam negeri hingga di atas 50 persen, dan menggunakan jarum suntik sekali pakai.

IRRA menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 100 persen pada 2021 ini. Keyakinan tersebut berdasarkan adanya dua produk andalan yang memang dibutuhkan selama pandemi Covid-19 ini. Kedua produk tersebut yakni jarum suntik dan alat rapid test Panbio antigen dari Abbot.

Adapun target penjualan alat rapid test antigen tersebut dapat terjual antara 5--10 juta unit. Sedangkan, penjualannya hingga pekan kedua Januari 2021 saja sudah mencapai 1,5 juta unit.

"Pencapaian di 2020, pertumbuhan di 80--90 persen. Tahun lalu, dibandingkan dengan 2019 itu bisa sampai Rp440 miliar pendapatannya dan saya masih mengatakan kisaran karena menunggu laporan audit keluar," paparnya.

Menurutnya, ketika pendapatannya meningkat hingga 90 persen, artinya laba bersih perusahaan pun meningkat dengan besaran yang sama.

"Kami tidak ingin memanfaatkan kondisi ini, kami mendukung pemerintah bisa selesaikan pandemi ini. Begitu situasi baik, ekonomi lancar dengan sendirinya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper