Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fenomena Baru Artis Beri Rekomendasi Saham, Investor Harus Bijak

Bagi investor pemula, disarankan untuk bijak dan tidak ikut-ikutan membeli suatu saham tanpa mengetahui aspek teknikal dan fundamental.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut portofolio saham yang diumbar oleh tokoh publik belakangan ini sebagai fenomena baru.

Bagi investor pemula, disarankan untuk bijak dan tidak ikut-ikutan membeli suatu saham tanpa mengetahui aspek teknikal dan fundamental.

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan para pemengaruh atau influencer yang mengumbar portofolio saham di media sosial merupakan fenomena baru seiring dengan meningkatnya transaksi dari investor ritel.

“Walaupun ada aturan mengenai ini [rekomendasi saham], pendekatan yang akan dipakai adalah persuasi dan edukasi kepada para influencer. Kami melihatnya positif, membantu pendalaman pasar,” ujar Laksono, Selasa (5/1/2021).

Kendati mengapresiasi minat artis hingga anak presiden meramaikan pasar saham, Laksono memandang perlu untuk mengajak para influencer berdiskusi untuk mengingatkan risiko dan dampak dari endorse saham secara keseluruhan.

Adapun, biasanya rekomendasi saham diberikan oleh perusahaan sekuritas khususnya dari divisi riset. Biasanya, analis akan menjabarkan sisi fundamental dan teknikal dari suatu saham sebelum memberikan rekomendasi beli, tahan, atau jual.

Selain perusahaan broker, investor kondang yang dikenal sebagai Warren Buffet Indonesia yaitu Lo Kheng Hong juga biasanya memberikan komentar mengenai suatu saham dilengkapi dengan unsur fundamental.

Adapun, pesan yang sering disampaikan Lo Kheng Hong adalah jangan membeli kucing dalam karung dan investor harus sering membedah laporan keuangan emiten.

So, harus bijak juga menyikapi fenomena baru ini karena memang dunia sudah berubah dalam banyak hal,” tutur Laksono.

Belakangan ini, ramai tokoh publik yang ‘mengumbar’ dan memberikan ajakan membeli saham tertentu lewat media sosial. Ajakan membeli saham tertentu ini dilakukan mulai dari artis, musisi, tokoh agama, hingga anak presiden.

Terbaru, musisi Ari Lasso dan aktor Raffi Ahmad yang terjun ke dunia pasar modal menjagokan saham yang sama, yakni PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS).

MCAS pun memberikan klarifikasi bahwa perseroan tidak meng-endorse Raffi Ahmad maupun Ari Lasso untuk mempromosikan saham MCAS.

Berdasarkan surat perseroan kepada Bursa Efek Indonesia, Direktur & Corporate Secretary PT M Cash Integrasi Tbk. Rachel Stephanie Siagian membantah bahwa perseroan memiliki hubungan bisnis dengan Ari Lasso maupun Raffi Ahmad.

Rachel menjelaskan perseroan ataupun grup perseroan tidak melakukan endorsement atau pemberian gratifikasi kepada kedua figur tersebut untuk memberikan testimoni atau merekomendasikan saham perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper