Bisnis.com, JAKARTA — Manajer investasi bersikap optimis dalam memasang target untuk 2021 mendatang, termasuk menyiapkan produk baru. Salah satunya Bahana TCW Investment Management yang menargetkan dana kelolaan naik 15 persen.
Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo banyak katalis positif yang akan menyokong pemulihan pasar pada 2021 mendatang.
Sejumlah katalis tersebut antara lain implementasi UU Cipta Kerja alias Omnibus Law, adanya pemerintahan baru di AS dengan Presiden Joe Biden, serta penyelesaian penanganan pandemi Covid-19 seiring kehadiran vaksin.
“Ini positif buat pasar, jadi banyak yang positifnya dibanding negatifnya,” tutur dia kepada Bisnis, baru-baru ini.
Seiring dengan optimisme terhadap pemulihan pasar, Soni mengatakan Bahana TCW menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) untuk akhir 2021 mereka dapat tumbuh sekitar 15 persen dari posisi penutupan tahun ini.
“Sebenernya sih belum ada target karena kan baru recover, tapi kemarin kan pembicaraan dengan manajemen Bahana Group kita ditargetkan naik sekitar 15 persen dari closing Desember ini,” tutur dia.
Baca Juga
Menurut Soni, pertumbuhan AUM salah satunya akan disumbang dari peluncuran produk baru Bahana TCW. Namun, dia menyebut saat ini pihaknya belum memutuskan akan merilis jenis produk apa untuk tahun depan.
Dia mengatakan Bahana TCW mengutamakan prinsip customer driver alih-alih product driver dalam merilis produk baru. Sehingga mereka akan terlebih dahulu melihat iklim pasar dan membuat produk yang dibutuhkan nasabah.
“Jadi kita nunggu dulu dari mereka [nasabah], sinyalnya pengen apa baru kita bikin. Baik alternatif kayak RDPT, KIK EBA, atau yang simpel kayak proteksi atau ETF, semua menunggu demand-nya,” tutur Soni.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan per akhir November 2020, Bahana TCW menduduki posisi ketiga dalam jajaran manajer investasi dengan dana kelolaan produk reksa dana terbesar.
NAB PT Bahana TCW Investment Management sebesar Rp43,64 triliun per November 2020, naik dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp40,96 triliun.