Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah, Dua Sektor Tahan Indeks di Atas Level 6.000

IHSG ditutup melemah tipis 0,04 persen atau 2,39 poin ke level 6.010,13. Hanya sektor infrastruktur dan aneka industri yang menguat masing-masing 2,05 persen dan 3,92 persen.
Karyawan beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/11/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa (15/12/2020), meskipun masih bertahan di atas level 6.000.

pada akhir perdagangan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,04 persen atau 2,39 poin ke level 6.010,13, setelah bergerak dalam kisaran 5.965,80-6.023,21.

Sebanyak 200 saham menguat, 271 saham melemah, sedangkan 153 saham lainnay stagnan.

Total volume  transaksi pada perdagangan hari ini mencapai 22,28 miliar saham, dengan nilai mencapai Rp17,64 triliun. Adapun investor asing masing mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp550,23 miliar.

Investor asing tercatat paling banyak membeli saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan total net buy mencapai Rp307 miliar, disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai 32,8 miliar.

Sementara itu, sebanyak 8 dari 10 indeks sektoral ditutup melemah, dipimpin oleh sektor properti yang ditutup terkoreksi 1,06 persen, disusul sektor konsumer yang melemah 1,03 persen.

Di sisi lain, sektor infrastruktur dasn aneka industri menguat masing-masing 2,05 persen dan 3,92 persen dan menahan pelemahan IHSG agar tidak meninggalkan level 6.000

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa (15/12/2020), meskipun masih bertahan di atas level 6.000.

pada akhir perdagangan, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,04 persen atau 2,39 poin ke level 6.010,13, setelah bergerak dalam kisaran 5.965,80-6.023,21.

Sebanyak 200 saham menguat, 271 saham melemah, sedangkan 153 saham lainnay stagnan.

Total volume  transaksi pada perdagangan hari ini mencapai 22,28 miliar saham, dengan nilai mencapai Rp17,64 triliun. Adapun investor asing masing mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp550,23 miliar.

Investor asing tercatat paling banyak membeli saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan total net buy mencapai Rp307 miliar, disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai 32,8 miliar.

Sementara itu, sebanyak 8 dari 10 indeks sektoral ditutup melemah, dipimpin oleh sektor properti yang ditutup terkoreksi 1,06 persen, disusul sektor konsumer yang melemah 1,03 persen. Di sisi lain, sektor infrastruktur dasn aneka industri menguat masing-masing 2,05 persen dan 3,92 persen.

Sementara itu, bursa saham beberapa negara Asia juga ditutup melemah. Indeks Topix di Jepang turun 0,47 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong dan Kospi di Korea Selatan juga melemah masing-masing 0,69 persen dan 0,19 persen.

Perdagangan hari ini dibayangi wacana penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang lebih ketat. Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengetatkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home) hingga 75 persen. Kebijakan WFH sebesar 75 persen itu bakal diberlakukan mulai 18 Desember hingga 8 Januari 2021.

Dalam rapat akbar bersama menteri dan gubernur untuk penanganan Covid-19 Luhut B. Pandjaitan juga memberikan sejumlah larangan. Salah satunya, melarang kerumunan dan perayaan tahun baru di tempat umum yang dimulai pada 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper