Bisnis.com, JAKARTA – Pemberlakuan kemudahan berinvestasi dalam omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja akan menjadi penentu antusiasme investor asing untuk masuk ke pasar modal Indonesia pada 2021 mendatang.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta pada Jumat (11/12/2020) mengatakan pergerakan IHSG selama sepekan ini ditopang oleh perkembangan vaksin virus corona oleh sejumlah perusahaan farmasi. Para pelaku pasar mengapresiasi dinamika perkembangan vaksin yang kian progresif dalam sepekan.
Di sisi lain, pasar juga didukung oleh rilis data perekonomian dari Amerika Serikat. Membaiknya data-data inflasi AS menandakan terjadinya pemulihan permintaan di negeri Paman Sam tersebut.
Meski demikian, pada pekan ini investor juga cenderung melakukan aksi ambil untung seiring dengan meningkatnya nilai saham. Hal tersebut terlihat dari tren net sell yang terjadi pada 3 dari 4 hari perdagangan dalam periode 7 Desember hingga 11 Desember 2020.
Menurutnya, prospek aliran dana asing dari pasar modal Indonesia untuk tahun depan sebenarnya cukup potensial. Hal tersebut karena pergerakan valuasi saham-saham di Indonesia yang kian membaik.
Nafan mencontohkan, pergerakan saham-saham big caps di Indonesia kini sudah menunjukkan pola sideways. Pergerakan ini juga mulai mengarah ke uptrend di atas rerata pergerakan harian (moving average) 200 hari.
Selain itu, potensi aliran dana asing juga turut ditopang oleh prospek perbaikan kinerja emiten-emiten di Indonesia. Hal ini terjadi seiring dengan proses vaksinasi virus corona yang akan berimbas pada pembukaan kembali kegiatan ekonomi di Indonesia dan dunia.
“Prospek ini secara langsung akan berdampak pada perbaikan fundamental emiten-emiten di Indonesia. Ini menjadi kesempatan bagi para investor asing untuk masuk ke pasar modal Indonesia,” ujarnya.
Meski demikian, investor asing juga akan bersikap lebih hari-hati sebelum masuk ke pasar Indonesia. Mereka akan menanti langkah konkrit pemerintah Indonesia dalam pemberlakuan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja.
Nafan menjelaskan, pemberlakuan UU Cipta Kerja yang komprehensif akan menjadi daya tarik bagi pasar modal domestik. Pasalnya, salah satu isi dari ketentuan tersebut bertujuan untuk mempermudah proses investasi asing seiring dengan beragam kemudahan yang ditawarkan.
Lebih lanjut, investor asing juga akan menanti komitmen pemerintah dalam kelanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Tersedianya infrastruktur pendukung akan meningkatkan konektivitas perekonomian Indonesia sehingga turut meningkatkan produktivitas negara.
“Selain itu, Indonesia juga masih harus bersaing dengan pasar-pasar lainnya seperti di Hong Kong ataupun Jepang. Karena, negara-negara lain juga pasti akan mencari strategi untuk menarik investor asing,” lanjutnya.
Nafan menambahkan, faktor eksternal juga akan mempengaruhi daya tarik untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Selain proses vaksinasi untuk virus corona, investor asing juga menanti langkah-langkah yang akan dilakukan Presiden AS Terpilih, Joe Biden, untuk memulihkan ekonomi AS.