Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa AS Capai Level Tertinggi Baru Berkat Optimisme Stimulus

Dilansir melalui Bloomberg, Sabtu (5/12/2020), semua indeks utama untuk ekuitas AS seperti S&P 500, Dow Jones Industrial Average, Russell 2000, dan Nasdaq Composite Index, ditutup pada rekor tertinggi.
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham AS naik ke level tertinggi sepanjang masa dan imbal hasil obligasi AS melonjak, setelah laporan yang menunjukkan kenaikan lapangan kerja AS melambat pada November mendorong ekspektasi untuk stimulus federal tambahan.

Dilansir melalui Bloomberg, Sabtu (5/12/2020), semua indeks utama untuk ekuitas AS seperti S&P 500, Dow Jones Industrial Average, Russell 2000, dan Nasdaq Composite Index, ditutup pada rekor tertinggi.

Capaian tertinggi yang tersinkronisasi seperti ini terakhir terlihat pada Januari 2018. Pada saat yang sama, greenback membukukan penurunan mingguan terbesar kelima, sementara imbal hasil pada obligasi treasuri 10-tahun mencapai level tertinggi dalam sembilan bulan.

“Salah satu tema yang berulang pada tahun ini adalah ketahanan pasar, luar biasa dan mengesankan,” kata John Porter, kepala ekuitas di Mellon Investments, seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (5/12).

Laporan terakhir dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa hanya ada penambahan 245.000 tenaga kerja baru sepanjang November, setelah direvisi turun 610.000 pada bulan Oktober, jauh di bawah perkiraan konsensus Dow Jones sebesar 440.000. Tingkat pengangguran turun tipis menjadi 6,7% dari 6,9% di bulan Oktober, secara kasar sejalan dengan ekspektasi.

Sementara itu, Presiden terpilih Joe Biden menyebut laporan itu "suram" dan mengatakan bahwa ini menunjukkan Kongres tidak bisa lagi menunda untuk meloloskan RUU bantuan Covid yang baru.

"Pasar bertaruh bahwa kita akan segera mendapatkan paket bantuan," kata Matt Maley, kepala strategi pasar di Miller Tabak + Co. "Jika ada, laporan yang lebih lemah, ini akan membuat mereka menyetujui paket lebih cepat."

Di tempat lain, minyak menguat berkat kesepakatan yang dicapai OPEC+ untuk mengurangi pemotongan produksinya tahun depan secara lebih bertahap dari yang direncanakan sebelumnya.

Adapun, Bitcoin menurun untuk pertama kalinya dalam tiga hari setelah bertahan di US$20.000.

Di sisi lain, perusahaan energi memimpin indeks Stoxx Europe 600 lebih tinggi. Ekuitas Asia sebagian besar ditutup lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper