Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia ditutup dengan hasil positif ditengah rilis data perekonomian Amerika Serikat yang mengecewakan.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (26/11/2020) indeks Topix Jepang ditutup menguat sebesar 0,6 persen disusul oleh indeks Kospi Korea Selatan yang menghijau 0,9 persen.
Selanjutnya, indeks Hang Seng Hong Kong juga terpantau naik 0,2 persen. Sementara, indeks Shanghai Composite China terpantau stagnan.
Bursa Asia sempat dibuka melemah setelah Indeks S&P 500 ditutup terkoreksi dari level tertingginya sepanjang masa sementara dan Dow Jones Industrial Average saat ini juga berada di bawah level 30.000.
Data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan kenaikan pada grafik pengangguran mingguan AS sejak Juli, kenaikan pesanan barang tahan lama dan defisit perdagangan yang melebar. Volume perdagangan saham pun menyusut di akhir sesi karena pelaku pasar akan merayakan Thanksgiving.
Pertemuan terakhir The Federal Reserve juga tidak banyak memberikan pengumuman yang mengejutkan. Bank sentral direncanakan akan membahas tentang strategi pembelian obligasi dalam waktu dekat, meskipun pihaknya tidak melihat kebutuhan untuk penyesuaian dalam waktu dekat.
Baca Juga
Xi Qiao, direktur pelaksana di UBS Global Wealth Management mengatakan pihaknya percaya reli pasar dapat berlanjut didukung oleh semua berita vaksin positif, kejelasan politik yang lebih baik dengan transisi Gedung Putih yang berlangsung damai dan dengan lebih banyak stimulus yang akan datang.
“Kami sudah melihat rotasi yang kuat ke dalam siklus [ekonomi] dan membuka kembali perdagangan dengan berita vaksin dan kami berharap tren ini terus berlanjut,” katanya.
Di sisi lain, bank sentral Korea Selatan mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah di level 0,50 persen, seperti yang sudah diharapkan para pelaku pasar.