Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2020, Indomobil Sukses Internasional (IMAS) Berbalik Rugi

IMAS harus membukukan rugi bersih Rp467,23 miliar pada kuartal III/2020. Pencapaian itu berbalik dari laba bersih Rp328,30 miliar periode kuartal III/2019.
Direktur Utama Indomobil Sukses Internasional Jusak Kertowidjojo (tengah) bersama dengan manajemen perseroan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (Kamis, 20/6/2019)./Bisnis-Muhammad Ridwan
Direktur Utama Indomobil Sukses Internasional Jusak Kertowidjojo (tengah) bersama dengan manajemen perseroan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (Kamis, 20/6/2019)./Bisnis-Muhammad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. berbalik membukukan rugi bersih pada kuartal III/2020.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020 yang dipublikasikan Jumat (20/11/2020, Indomobil Sukses Internasional melaporkan pendapatan Rp11,28 triliun per 30 September 2020. Realisasi itu turun 23,43 persen dari Rp14,73 triliun periode yang sama tahun lalu.

Seiring dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan emiten bersandi IMAS itu juga menyusut 27,03 persen year on year (yoy). Jumlah yang dikeluarkan menciut dari Rp11,90 triliun menjadi Rp8,68 triliun.

IMAS membukukan laba kotor Rp2,59 triliun pada kuartal III/2020. Nilai itu turun 8,29 persen dari Rp2,82 triliun periode yang sama tahun lalu.

Beban penjualan yang dikeluarkan oleh IMAS turun 5,06 persen dari Rp1,00 triliun pada kuartal III/2019 menjadi Rp954,90 miliar per 30 September 2020. Sebaliknya, beban umum administrasi naik 5,08 persen menjadi Rp1,39 triliun.

IMAS harus membukukan rugi bersih Rp467,23 miliar pada kuartal III/2020. Pencapaian itu berbalik dari laba bersih Rp328,30 miliar periode kuartal III/2019.

Sebelumnya, Direktur Utama Indomobil Sukses Internasional Jusak Kertowidjojo mengungkapkan sektor otomotif menjadi salah satu yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Pada April 2020, pasar otomotif hanya tersisas 10 persen atau turun sekitar 90 persen.

Kendati demikian, pasar sudah kembali 50 persen pada September 2020. Pihaknya mengklaim tren semakin membaik.

“Jadi bila kami perkirakan dengan growth rate yang sekarang ada, kemungkinan pada bulan Desember 2020 sudah sekitar 65 persen dan hopefully pada tahun depan sudah kembali ke sekitar 80 persen bila kami ambil tahun 2019 sebagai patokan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper