Bisnis.com, JAKARTA - Regulator China menghentikan proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Ant Group Co. milik Jack Ma di Shanghai dan Hong Kong.
Langkah tersebut pun menggagalkan penawaran umum saham perdana terbesar di dunia senilai US$35 miliar atau setara Rp511 triliun (kurs Rp14.600 per dolar AS).
Dilansir Bloomberg, Selasa (3/11/2020) Bursa Shanghai akan menghentikan IPO setelah Jack Ma dipanggil dengan alasan terkait pengawasan oleh pihak berwenang. Disebutkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan terkait kebijakan dan Ant tidak memenuhi ketentuan baru tersebut untuk bisa melakukan IPO atau mengumumkan informasi ke publik.
Aksi korporasi di Hong Kong juga akan ditangguhkan, demikian pernyataan dari Ant, tak lama setelah pengumuman di Bursa Shanghai. IPO perusahaan teknologi finansial atau fintech tersebut awalnya dijadwalkan pada Kamis (5/11/2020).
Alibaba Group Holding Ltd., yang mengenggam sepertiga saham Ant, jatuh 8 persen harga sahamnya di premarket AS.
Hal mengejutkan itu datang setelah regulator China memperingkatkan bahwa perusahaan Jack Ma akan diawasi lebih keyay dan akan dikenakan batasan modal dan leverage yang sama dengan perbankan.
Jack Ma, Co-founder Ant, juga dipanggil menghadap Bank Sentral dan tiga regulator keuangan lainnya pada Senin lalu.
Sementara itu, pihak Ant tak kunjung merespons permintaan pernyataan yang dilayangkan Bloomberg.
"Ini cukup buruk, ketika sebuah perusahaan China akan menggelar IPO terbesar di dunia, menarik miliaran dolar dari investor global, dan ditangguhkan sebelum hari IPO," kata Yu Tianjiao, analis dari Sanford C. Bernstein di Hong Kong.
Menurutnya, ke depan para investor akan menghitung kembali harga saham Ant. Orang-orang yang memberikan penilaian tinggi ke Ant sebagai perusahaan teknologi bakal lebih memikirkannya sebagai institusi keuangan dan mempertanyakan potensi pertumbuhannya.
Keputusan Ant untuk melantai di Star, bursa yang dirilis di Shanghai tahun lalu, dipandang sebagai salah satu kemenangan besar di China daratan.
Rencana IPO ini telah menarik setidaknya US$3 triliun permintaan dari investor individu untuk dual listing di Hong Kong dan Shanghai.
Dalam konsultasi harga awal IPO Shanghai, permintaan dari investor institusional lebih dari 76 miliar saham, atau melampaui 284 kali tahap penawaran awal.