Bisnis.com, JAKARTA – Perbaikan beberapa indikator perekonomian baik global maupun domestik memberikan sentimen positif terhadap kinerja keuangan bahkan setelah asing keluar dari pasar saham Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan setelah sempat mengalami penurunan pada bulan September sebesar 7 persen month-to-date, Indeks Harga Saham Gabungan kembali menguat sebesar 5,3 persen ke level 5.128,2 hingga akhir sesi perdagangan bulan Oktober.
“Sejalan dengan yang terjadi di emerging market lainnya, investor non residen masih melakukan aksi jual bersih di pasar saham sebesar Rp3,7 triliun di Oktober, sehingga secara year-to-date tercatat Rp47,3 triliun aliran dana asing keluar,” terangnya dalam konferensi pers secara virtual pada Senin (2/11/2020).
Kendati demikian, di tengah tekanan arus dana keluar, terjadi peningkatan peran investor domestik, khususnya investor ritel.
Hal ini dinilai sejalan dengan program OJK untuk memperluas basis investor domestik yang diharapkan mampu menopang kinerja IHSG secara berkelanjutan.
Sementara itu, pasar SBN atau Surat Berharga Negara menguat dengan rata-rata yield di seluruh tenor turun sebesar 13,8 bps walaupun investor non-residen mencatatkan net-sell Rp22,7 triliun month-to-date dengan jual bersih sebesar Rp106,6 triliun year-to-date.
Baca Juga
Penguatan pasar SBN ini didukung oleh peningkatan partisipasi sektor perbankan di pasar SBN di saat permintaan kredit belum kuat.
Secara total, dana asing yang keluar dari pasar saham maupun SBN sepanjang tahun ini hingga 26 Oktober 2020 mencapai Rp153,9 triliun. Berikut perinciannya dalam bentuk tabel bulanan.