Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres AS: Yang Untung dan Buntung di Bursa Saham Australia

Kontestasi antara Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden akan memengaruhi preferensi investasi, produsen komoditas Australia, dan produsen vaksin virus Corona. Pergeseran potensial dalam kepemimpinan kongres juga dapat memengaruhi saham Australia.
ilustrasi Bursa Australia
ilustrasi Bursa Australia

Bisnis.com, JAKARTA - Jelang Pilpres AS besok, perusahaan tambang dan kesehatan Australia termasuk diantara saham-saham yang akan diawasi investor.

Kontestasi antara petahana Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden akan memengaruhi preferensi investasi, produsen komoditas Australia, dan produsen vaksin virus Corona. Pergeseran potensial dalam kepemimpinan kongres juga dapat memengaruhi saham Australia.

Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, indeks saham acuan Australia rata-rata bergerak 3,4 persen dalam seminggu setelah lima pemilu AS terakhir.

Randal Jenneke, kepala ekuitas Australia di T. Rowe Price memprediksi sejumlah besar stimulus akan mengalir untuk mendukung siklus dan nilai saham, jika Demokrat mengambil alih Gedung Putih dan Senat. Sebaran pertumbuhan yang terkait dengan perbaikan ekonomi juga akan berkinerja baik dalam apa yang disebut "gelombang biru".

Namun, pemerintahan yang terpecah di bawah Trump atau Biden akan menghasilkan lebih sedikit stimulus. Jenneke mengatakan saham kesehatan mengungguli skenario ini. Sementara ekuitas pertumbuhan telah melonjak hingga 2020 karena rekor suku bunga global yang rendah mendorong investasi.

Saham-saham kesehatan utama Australia antara lain James Hardie Industries Plc (+ 28 persen year-to-date/YTD), Domain Holdings Australia Ltd. (+ 11 persen), Seek Ltd. (+ 3,2 persen), dan CSL Ltd. (+ 7,3 persen)

Di sektor pertambangan, analis Bloomberg Intelligence, Michelle Leung mengatakan rencana energi bersih Biden senilai US$2 triliun dapat meningkatkan permintaan panel surya dan kendaraan listrik. Penambang tembaga, nikel dan perak dapat memperoleh keuntungan dari produksi yang lebih tinggi dari sumber energi tersebut.

Banjir stimulus yang diharapkan setelah Demokrat menang, akan mendorong harga emas. Pemilihan antara Trump dan Biden juga dapat mendorong harga logam melonjak.

Saham-saham utama di sektor pertambangan yakni BHP Group Ltd. (-8.2 persen YTD), Newcrest Mining Ltd. (+ 0.9 persen), OZ Minerals Ltd. (+ 51 persen), Western Areas Ltd. (-21 persen), Northern Star Resources Ltd. ( + 38 persen), Evolution Mining Ltd. (+ 48 persen), dan Saracen Mineral Holdings Ltd. (+ 76 persen).

Di sektor kesehatan, analis Jefferies yang dipimpin oleh David Stanton menulis dalam sebuah catatan bulan lalu bahwa Trump belum mengumumkan strategi baru untuk melawan pandemi virus corona, yang semakin berarti bahwa fokus pemerintahan saat ini yakni pada pengembangan vaksin Covid-19.

Jefferies menambahkan, rencana Biden untuk berinvestasi dalam pengujian virus bisa menjadi pertanda baik bagi perusahaan diagnostik. Dia juga menyerukan opsi asuransi kesehatan publik yang lebih komprehensif dan peraturan penetapan harga obat, yang dapat berimplikasi pada perusahaan kesehatan yang terpapar di AS.

Saham utama di sektor tersebut yakni Sonic Healthcare Ltd. (+ 26 persen YTD), Healius Ltd. (+ 28 persen), dan CSL.

Di sektor energi, Pemilu ini merupakan kerugian bagi penambang batu bara. Analis Bloomberg Intelligence Daniel Kang mengatakan dorongan Biden untuk energi bersih adalah kerugian bagi sektor ini. Sebaliknya, kemenangan Trump mungkin berarti lebih banyak pasokan AS ke pasar lintas laut.

Industri batu bara Australia sudah berada di bawah tekanan karena China menangguhkan pembelian produk negara tersebut, sebuah keputusan yang semakin memperburuk ketegangan politik antara konsumen komoditas terbesar dunia dan pemasok utamanya.

Saham utama di sektor batu bara antara lain Whitehaven Coal Ltd. (-62 persen YTD), New Hope Corp. (-46 persen), dan Yancoal Australia Ltd. (-31 persen).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper