Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan mineral, PT Aneka Tambang Tbk., berhasil membukukan pertumbuhan kinerja bottom line pada kuartal III/2020 di tengah banyaknya tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham ANTM itu membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp835,78 miliar pada kuartal III/2020.
Pencapaian itu tumbuh 30,2 persen daripada laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pada kuartal III/2019 sebesar Rp641,5 miliar.
Padahal, ANTM mencatatkan penurunan pendapatan 26,55 persen dari kuartal III/2019 sebesar Rp24,55 triliun menjadi sebesar Rp18,03 triliun pada kuartal III/2020.
ANTM tampak berhasil menekan beberapa beban, salah satunya beban penjualan dan pemasaran yang sebelumnya sebesar Rp1 triliun pada kuartal III/2019, menjadi hanya sebesar Rp341,1 miliar pada kuartal III/2020.
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa capaian pertumbuhan kinerja positif itu tidak terlepas dari upaya perseroan untuk menjaga kinerja operasi, peningkatan penjualan komoditas utama, dan penerapan strategi efisiensi biaya yang tepat.
Baca Juga
“Di tengah pandemi, ANTM dapat menjaga kesinambungan produksi dan pertumbuhan penjualan melalui penerapan protokol kesehatan sehingga performa profitabilitas ANTM terjaga tetap solid,” ujar Kunto seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (27/10/2020).
Adapun, komoditas emas masih menjadi kontributor terbesar penjualan perseroan dengan kontribusi 72 persen terhadap total penjualan atau sebesar Rp12,98 triliun.
Pada periode Juli hingga September, ANTM mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari komoditas emas hingga 170 persen sebesar Rp6,58 triliun dibandingkan dengan nilai penjualan tiga bulan sebelumnya sebesar Rp2,43 triliun.
Pertumbuhan nilai penjualan itu sejalan dengan peningkatan volume penjualan emas pada kuartal III/2020.
Sementara itu, penjualan feronikel masih menjadi kontributor terbesar kedua dengan kontribusi sebesar Rp3,26 triliun atau 18 persen dari total penjualan.
Di sisi lain, implementasi strategi operasional yang tepat telah mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi utama ANTM yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit.
Hal tersebut tercermin dari posisi arus kas bersih perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasi sepanjang kuartal III/2020 sebesar Rp991,81 miliar, tumbuh 800 persen dibandingkan dengan kuartal II/2020 sebesar Rp106,83 miliar.
Secara kumulatif per 30 September 2020, kas setara kas perseroan sebesar Rp3,67 tirliun naik dari posisi per 31 Desember 2019 sebesar Rp3,64 triliun.