Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan berhasil parkir di zona hijau pada perdagangan Senin (19/10/2020) tersulut rilis data pertumbuhan ekonomi China kuartal III/2020.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 5.126,332, naik 0,45 persen atau 22,92 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak di kisaran 5.090,78 hingga 5.128,65.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa IHSG berhasil menguat didorong oleh sentimen data pertumbuhan ekonomi China yang berhasil dirilis positif di tengah banyak negara yang masih mencatatkan kontraksi.
Berdasarkan data Bloomberg, produk domestik bruto (PDB) China naik 4,9 persen pada kuartal III/2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Pencapaian itu lebih tinggi dari kuartal II/2020 yang mencatat pertumbuhan 3,2 persen.
Adapun, Nafan menjelaskan bahwa data itu tetap menjadi sentimen positif meskipun sesungguhnya rilis PDB kuartal III/2020 berada di bawah ekspektasi pasar, yaitu di kisaran 5 persen.
“[Rilis PDB Kuartal III/2020] memberikan sinyal perbaikan pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan tahun depan pasti sudah akan pulih, walaupun China masih menjadi satu-satunya negara G20 yang GDP positif tahun ini,” ujar Nafan kepada Bisnis, Senin (19/10/2020).
Baca Juga
Di sisi lain, dari keseluruhan konstituen IHSG, sebanyak 206 saham berhasil menguat, 211 saham melemah, dan 290 saham lainnya tidak bergerak daripada posisi perdagangan sebelumnya.
Penguatan dipimpin oleh saham emiten pertambangan, seperti RUIS dan ANTM yang masing-masing menguat hingga 13,33 persen dan 11,7 persen. Selain itu, saham perbankan BVIC juga mencatatkan kenaikan hingga 12,62 persen.
Sementara itu, saham EMDE, TFCO, dan PCAR menjadi saham-saham yang memimpin pelemahan, dengan masing-masing saham terkoreksi 7 persen, 6,97 persen, dan 6,96 persen.
Dari sisi indeks sektoral, sebanyak enam dari 10 sektor ditutup menguat, dipimpin oleh sektor tambang yang naik 1,43 dan disusul sektor finansial dengan penguatan 1,08 persen.
Di sisi lain, empat sektor melemah, didorong oleh sektor pertanian yang terkoreksi 0,79 persen.