Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Ritel Naik, Wall Street Menguat pada Awal Perdagangan

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,85 persen ke level 28.735,24, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,32 persen ke level 3.494,5 dan indeks Nasdaq Composite menguat 0,74 persen ke level 11.800,81.
Lambang Nasdaq Market Site di Times Square, New York/ Bloomberg - Demetrius Freeman
Lambang Nasdaq Market Site di Times Square, New York/ Bloomberg - Demetrius Freeman

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat pada awal perdagangan Jumat (16/10/2020) menyusul data penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan pada bulan September.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,85 persen ke level 28.735,24, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,32 persen ke level 3.494,5 dan indeks Nasdaq Composite menguat 0,74 persen ke level 11.800,81.

Wall Street bersiap untuk kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, sekaligus reli mingguan terpanjang sejak akhir Agustus. Saham Pfizer Inc. menguat setelah perusahaan mengatakan akan meminta izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 di AS pada akhir November jika terbukti efektif.

Sementara itu, saham Boeing Co melonjak karena regulator penerbangan utama Eropa mengatakan pesawat 737 Max dapat kembali diijinkan terbang pada akhir tahun. Adapun, saham Hertz Global Holdings Inc. melonjak setelah raksasa persewaan mobil itu mendapat pendanaan senilai US$1,65 miliar.

Sementara itu, penjualan ritel AS kembali meningkat pada bulan September 2020 pada laju tercepat dalam tiga bulan terakhir. Kenaikan data ritel ini melampaui perkiraan analis, sekaligus menandakan rebound belanja konsumen pada kuartal III/2020 yang menghadapi tantangan yang meningkat.

Data Departemen Perdagangan mencatat penjualan ritel keseluruhan meningkat 1,9 persen dari bulan sebelumnya, menyusul kenaikan 0,6 persen pada bulan Agustus.

Estimasi median ekonom dalam survei Bloomberg sebelumnya memperkirakan kenaikan 0,8 persen. sementara itu, penjualan ritel yang tidak termasuk mobil dan bensin naik 1,5 persen.

“Lonjakan penjualan ritel menunjukkan kekuatan konsumen cukup kuat,” kata, direktur pelaksana strategi investasi di E*Trade Financial, Mike Loewengart, seperti dikutip Bloomberg.

“Momentum ke depan bisa menjadi positif bagi pasar karena investor mencari tanda-tanda pemulihan. Meskipun demikian, masih harus dilihat apakah ini hanya penguatan sesaat atau memang ada tren," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper