Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) membukukan pendapatan US$551,76 juta dan rugi bersih US$95,75 juta pada semester I/2020.
Dalam laporan keuangan per Juni 2020, Medco melaporkan raihan pendapatan US$551,76 juta. Nilai itu turun 7,56 persen year on year (yoy) dari semester I/2019 senilai Rp596,88 juta.
Dengan acuan kurs Rp14.285,71 per dolar AS, maka raihan pendapatan Medco Energi pada semester I/2020 setara dengan Rp7,88 triliun. Ada tiga bisnis utama yang menopang pendapatan tersebut.
Penjualan minyak dan gas bumi neto senilai US$470,68 juta atau Rp6,72 triliun, penjualan tenaga listrik dan jasa terkait US$79,31 juta atau Rp1,13 triliun, dan pendapatan jasa US$1,77 juta atau Rp25,28 miliar.
Ada peningkatan penjualan tenaga listrik dan jasa dari semester I/2019 masing-masing sebesar US$65,39 juta dan US$650.692. Namun, penjualan migas sebagai kontributor pendapatan utama menurun dari posisi US$530,83 juta.
Di tengah penurunan pendapatan, beban pokok Medco justru membengkak menjadi US$349,19 juta per Juni 2020, dibandingkan sebelumnya US$272,34 juta. Laba kotor pun menyusut menuju US$202,56 juta dari US$324,54 juta per Juni 2019.
Baca Juga
Medco pun mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$95,75 juta atau setara Rp1,37 triliun. Rugi bersih itu berbalik dari sebelumnya laba bersih US$27,86 juta pada semester I/2019.
Perusahaan menghemat kas neto untuk investasi sebesar US$189,73 juta, berkurang dari sebelumnya US$574,01 juta. Namun, perusahaan menggunakan kas neto untuk pendanaan sebesar US$127,86 juta, berbalik dari sebelumnya kas diperoleh dari pendanaan US$390,48 juta.
Alhasil, kas dan setara kas Medco per akhir Juni 2020 menyusut menjadi US$340,31 juta dari US$450,88 juta per Juni 2019.
Total liabilitas Medco meningkat menjadi US$5,07 miliar dari akhir 2019 senilai US$4,65 miliar. Per semester I/2020, liabilitas jangka pendek mencapai US$1,14 miliar dan liabilitas jangka panjang US$3,93 miliar.
Ekuitas Medco Energi mencapai US$1,26 miliar, berkurang dari sebelumnya US$1,36 miliar. Total aset perseroan pun mencapai US$6,33 miliar atau Rp90,43 triliun dari akhir 2019 US$6 miliar.