Bisnis.com, JAKARTA – PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. menyambut baik setiap stimulus yang diberikan pemerintah untuk industri otomotif.
Emiten bersandi saham CARS tersebut berharap setiap stimulus akan dapat menggairahkan pasar.
Investor Relations Bintraco Dharma Yosef menyampaikan bahwa penjualan mobil baru perseroan mulai terimbas dampak pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 dengan titik penjualan terendah terjadi pada Mei 2020.
Memasuki masa pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Juni, penjualan di CARS perlahan membaik secara bulanan walau disebut masih jauh dibandingkan dengan kondisi normal.
Momentum ini, lanjut Yosef, perlu dijaga guna meningkatkan permintaan di tengah kondisi pelemahan daya beli masyarakat akibat pandemi.
“Salah satu caranya bisa dengan memberikan stimulus guna meyakinkan masyarakat untuk melakukan pembelian,” kata Yosef kepada Bisnis, Jumat (2/10/2020).
Baca Juga
Mengenai stimulus kredit kendaraan bermotor baru-baru ini, Yosef mengaku belum dapat berkomentar banyak karena masih mempelajari perinciannya.
Pada akhir bulan lalu, pemerintah lewat Kementerian Keuangan memberikan stimulus bagi debitur kredit kendaraan bermotor dengan plafon kredit maksimal Rp500 juta.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 138/PMK.05/2020 yang berlaku mulai 28 September 2020.
Namun demikian, Yosef melihat stimulus dalam bentuk apapun dari pemerintah pada prinsipnya akan tetap diapresiasi dengan harapan dapat kembali menggairahkan pasar.
“Hal serupa seperti usulan stimulus pajak kendaraan baru juga jika nantinya disetujui tentu kami harapkan dapat kembali meningkatkan permintaan di tengah penurunan daya beli yang terjadi saat ini,” ujar Yosef.
Berdasarkan laporan keuangan per semester I/2020, CARS membukukan penurunan pendapatan sebesar 40,28 persen year-on-year menjadi Rp1,69 triliun dari sebelumnya Rp2,83 triliun.
Perseroan pun membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp55,38 miliar. Pada semester I/2019, CARS membukukan laba senilai Rp85,01 miliar.