Bisnis.com,JAKARTA— J.P. Morgan telah memiliki estimasi enterprise value PT Dayamitra Telekomunikasi Indonesia alias Mitratel dalam potensi rencana skenario penawaran umum perdana saham.
Wacana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Mitratel yang kembali berhembus mencuri perhatian J.P. Morgan. Perbankan investasi asal Amerika Serikat itu mengeluarkan estimasi enterprise value atau nilai total bisnis entitas anak PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).
“Kami memperkirakan enterprise value [EV] Mitratel sekitar US$2,3 miliar—US$3,9 miliar dalam potensi skenario IPO,” tulis Tim Analis J.P. Morgan dalam riset yang dikutip, Selasa (29/9/2020).
Dalam analisis valuasi, J.P Morgan berasumsi TLKM akan mentransfer 20 persen hingga 80 persen menara Telkomsel kepada Mitratel. Dengan skema itu, perhitungan EBITDA Mitratel berada di kisaran Rp3,5 triliun atau US$240 juta hingga Rp4,7 triliun atau US$324 juta.
Lebih lanjut, Tim Analis J.P. Morgan berasumsi Telkomsel akan mentransfer portofolio menara ke Mitratel sebelum eksekusi wacana IPO. TLKM memiliki 16.000 menara telekomunikasi di bawah Mitratel dan 17.500 melalui Telkomsel.
“Menjelang IPO potensial Mitratel, kami pikir TLKM akan mentransfer portofolio menara dari Telkomsel ke Mitratel untuk mendapatkan keuntungan dari arbitrase relatif ganda dan untuk mengkristalkan nilai kumpulan aset yang lebih besar,” ujar J.P. Morgan.
Baca Juga
Dengan asumsi Mitratel mengakuisisi 50 menara Telkomsel, J.P. Morgan menghitung portofolio Mitratel akan berkembang menjadi 25.000 menara dengan 33 ribu penyewa.
Tim Analis J.P. Morgan berpandangan IPO Mitratel akan menguntungkan TLKM seiring dengan kristalisasi nilai portofolio menara perseroan. Selain itu, hasil IPO akan mendukung dividen perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut.
TLKM mendapatkan rekomendasi overweight dari J.P. Morgan. Target harga saham perseroan berada di level Rp3.750.
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Arief Prabowo mengungkapkan tengah berupaya mengoptimalisasi bisnis dan aset perseroan. Langkah itu termasuk portofolio bisnis menara telekomunikasi yang saat ini dikelola oleh anak perusahaan.
“Saat ini, memang ada wacana IPO Mitratel seperti yang disampaikan oleh Wamen II BUMN,” ujarnya saat dimintai konfirmasi beberapa waktu lalu.
Arief mengatakan tengah melakukan konsolidasi internal dan mengkaji rencana secara lebih detail. Implementasi menurutnya butuh waktu yang tepat.