Bisnis.com, JAKARTA — Aksi jual besar-besaran dari investor asing masih membayangi emiten perbankan pada perdagangan Kamis (24/9/2020), sehingga menekan IHSG.
Pada penutupan sesi I hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah. Setelah dibuka pada level 4.878,35, IHSG ditutup anjlok 1,57 persen ke 4.840,7 pada akhir sesi pertama.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi sasaran jual para investor asing dengan nilai net foreign sell tertinggi sebesar Rp93,9 miliar. Menyusul di belakangnya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net foreign sell Rp53,6 miliar.
Selanjutnya, PT Bank Negara Indonesia (Perser) Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan nilai jual bersih masing-masing sebesar Rp45,3 miliar dan Rp33,2 miliar.
Saham lain yang juga dilego oleh para investor adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang membukukan nilai jual bersih Rp36,9 miliar.
Sementara itu, semua indeks sektoral, kecuali infrastruktur, terkoreksi dengan penurunan paling tinggi dialami oleh sektor aneka industri yang koreksi 0,96 persen. Menyusul dibelakangnya adalah sektor agrikultural dan properti yang masing-masing terkoreksi 0,86 persen dan 0,57 persen.
Baca Juga
Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher memprediksi IHSG bakal kembali ke zona hijau. Namun, diperkirakan penguatan hanya akan berlangsung dalam jangka pendek dan masih dibayangi kecemasan akan resesi
“Secara teknikal indicator stochastic bergerak mendekati area oversold mendingikasikan rentang pelemahan sudah terbatas dan ada potensi rebound dalam jangka pendek,” tulis Dennies dalam riset hariannya.
Ia mengatakan IHSG memiliki level support satu berada di 4.865 dan support dua di level 4.814.