Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Jelaskan Progres Vaksin Kimia Farma dan Indofarma

Dua perusahaan farmasi nasional, Indofarma dan Kimia Farma tengah berupaya memproduksi obat antiviral lokal.
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penjelasan kepada media massa usai rapat rapat tertutup dengan Komisi VI DPR di Komplek Gedung DPR MPR, Jakarta, Senin (14/9/2020)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penjelasan kepada media massa usai rapat rapat tertutup dengan Komisi VI DPR di Komplek Gedung DPR MPR, Jakarta, Senin (14/9/2020)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir menyebutkan pihaknya mendorong PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) dan PT Indofarma Tbk. (INAF) untuk membuat obat anti virus domestik.

Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, mengatakan KPCPEN melakukan koordinasi dengan BUMN holding rumah sakit untuk mendorong standarisasi terapi kesembuhan pasien COVID-19.

“Standarisasi manajemen klinis dalam terapi kesembuhan pasien COVID-19 ini penting dilakukan agar para dokter di wilayah yang jauh dari kota-kota besar bisa mengikuti prosedur medis yang distandarkan dan ada rujukan dalam perawatan pasien, baik yang bergejala ringan, sedang, atau berat. Ini demi peningkatan kesembuhan pasien,” papar Erick, Kamis (24/9/2020).

Di bidang farmasi, KPCPEN mendorong kemampuan perusahaan farmasi dalam negeri dalam penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan esensial untuk terapi penyembuhan pasien COVID-19.

Beberapa obat antiviral atau antivirus yang sangat diperlukan untuk menangani pasien COVID-19 memang masih impor, seperti remdesivir. Namun, dua perusahaan farmasi nasional, Indofarma dan Kimia Farma tengah berupaya memproduksi obat antiviral lokal. 

Saat ini Indofarma memproduksi antiviral oseltamivir, yang sebelumnya diimpor. Sementara itu, Kimia Farma siap memproduksi favipiravir dan sekarang tengah memproses registrasi ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Berkaitan dengan penyegeraan vaksin COVID-19, pemerintah terus mempercepat ketersediaan vaksin lewat jalur bilateral dan multilateral.

Selain kerjasama Biofarma dengan Sinovac, atau Kimia Farma dengan G42, serta penjajakan kerjasama dengan Genexine, CanSino, dan AstraZeneca, pemerintah tengah menjajaki kerjasama dengan perusahaan farmasi lainnya, Pfizer, Johnson & Johnson, dan Novafax. 

“Ditambah mekanisme kerjasama multilateral dengan UNICEF dalam kerangka COVAX Facility, yakni berupa jaminan akan kecepatan, ketersediaan, dan pengiriman vaksin, maka usaha kita untuk menyegerakan ketersediaan vaksin demi melindungi masyarakat sudah di jalur yang tepat,” tambah Erick Thohir.

Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa semangat gotong royong semua pihak akan menjadi modal besar bangsa hadapi pandemi COVID-19. Erick terus mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk terus disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, untuk menjaga dari potensi penularan

“Di tengah usaha-usaha pemerintah yang terus hadir dan berupaya terbaik melayani masyarakat serta menangani pandemi ini, kami berharap kita semua bahu-membahu untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Erick.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper